Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan program padat karya tunai masih menjadi fokus rencana kerja kementerian tahun 2021.

Menurutnya, total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung program ini sebesar Rp 18,42 triliun.

"Kalau tahun lalu (2020) ada Rp 12 triliun-Rp 13 triliun saat ini kita tingkatkan insya Allah sampai Rp 18 triliun. Ini supaya kita bisa membuka lapangan kerja lebih banyak lagi," ucap Menteri Basuki dalam webinar, Senin (14/12/2020).

Baca juga: PUPR Siapkan Anggaran Rp 3,51 M untuk Poles Lima Destinasi Super Prioritas

Baca juga: Kasus Korupsi Proyek Infrastruktur Dinas PUPR Kota Banjar, KPK Geledah 2 Lokasi

Menteri PUPR menyampaikan kementerian menyiapkan strategi implementasi untuk mendukung program padat karya di antaranya pembatasan penggunaan alat berat.

"Alat berat tetap digunakan tetapi jumlahnya dikurangi. Pekerjaan sederhana menggunakan tenaga kerja sehingga menjadi padat kerja, padat tenaga, dan padat karya," urainya.

Dia mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat adanya peningkatan angka pengangguran sekitar 6,9 juta orang serta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 3,5 juta orang.

Program padat karya tunai dikhususkan bagi proyek-proyek pembangunan maupun perbaikan jalan, jembatan, hingga pekerjaan lain yang bisa digarap tenaga manusia.

Basuki berharap program padat karya bisa menjadi daya ungkit pemulihan ekonomi nasional.

"Ini harus menjadi strategi kita menangani pembangunan infrastruktur di tahun 2021. Jadi dua hal ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan lapangan kerja," imbuhnya.