Pakar: Main Saham di Trading Harian Sama Saja Judi, Bukan Investasi
Sepanjang pandemi, trading atau transaksi perdagangan harian menjadi sangat populer, terutama di kalangan anak muda.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sepanjang pandemi, trading harian atau transaksi perdagangan saham harian menjadi sangat populer, terutama di kalangan anak muda.
Dalam banyak kasus, mereka belum pernah berinvestasi di pasar saham sebelumnya.
Melansir CNBC, kebijakan penguncian yang disebabkan oleh virus corona memberi mereka banyak waktu untuk mencoba aplikasi perdagangan.
Saat jutaan warga Amerika menganggur, mereka mungkin berpikir trading adalah cara untuk mengganti pendapatan yang hilang.
Selain itu, semakin berkurangnya taruhan olahraga atau akses ke kasino telah mendorong para penjudi untuk menjelajahi tren perdagangan harian.
Namun, banyak pakar investasi memperingatkan bahwa trading harian dapat berakhir dengan buruk.
Bahkan, investor yang merupakan Pimpinan ETF O'Shares Kevin O'Leary, telah membandingkan trading harian dengan perjudian.
“Day trading bukanlah investasi. Perdagangan harian adalah perjudian. Tidak ada yang salah dengan itu."
"Tidak ada yang salah dengan Las Vegas juga. Tapi itu bukan investasi," jelas O'Leary kepada CNBC.
Menurutnya, perbedaan antara perdagangan harian dan investasi adalah investasi memasukkan uang ke pasar dengan pandangan untuk jangka panjang.
Terkait hal ini, O'Leary merujuk kepada strategi investasi buy-and-hold yang legendaris dari CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett. Menurut O'Leary, dia adalah investor nilai.
“Dia salah satu yang paling sukses dalam sejarah,” tambahnya.
Seperti apa cara berinvestasi Warren Buffett?
“Uang dihasilkan dalam investasi dengan berinvestasi dan dengan memiliki perusahaan yang bagus untuk jangka waktu yang lama,” kata Buffett kepada CNBC pada Maret 2016.