Saat Pandemi, Nilai Transaksi Harbolnas 12.12 melesat 328 Persen dari Tahun lalu
Walaupun menjadi tahun yang penuh tantangan, nyatanya promo Harbolnas masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif
Editor: Malvyandie Haryadi
3. Pesanan melonjak di siang hari
Dalam penyelenggaraan festival belanja online, data SIRCLO menunjukkan bahwa traffic konsumen tertinggi biasanya terjadi pada tengah malam, jam makan siang, dan pukul 20.00-21.00.
Sementara itu, dalam penyelenggaraan Harbolnas 12.12 tahun ini yang jatuh pada hari Sabtu, jumlah pertumbuhan pesanan tertinggi justru terjadi di tengah hari (pukul 12.00-13.00).
Total pesanan dalam durasi satu jam tersebut meningkat tiga kali lebih tinggi dari Harbolnas 12.12 pada tahun lalu di jam yang sama.
Kenaikkan traffic serupa juga terjadi di malam hari pada festival 9.9, 10.10, dan 11.11 sebelumnya. Ini menunjukkan antisipasi konsumen yang lebih antusias menunggu promo dan penawaran menarik dari brand serta marketplace.
4. Dompet digital menjadi metode pembayaran yang kian populer
Menurut survey SIRCLO, preferensi penggunaan dompet digital untuk pembayaran transaksi e-commerce selama pandemi meningkat sebesar 11%, sementara metode kartu kredit dan transfer bank turun masing-masing 10% dan 2%.
Sejalan dengan temuan tersebut, survei Snapcart pun menemukan bahwa ShopeePay menjadi dompet digital yang paling sering digunakan (50%) untuk belanja online selama Harbolnas 9.9 sampai 12.12.
Selanjutnya disusul oleh OVO (23%) dan Gopay (12%). Diketahui bahwa transaksi menggunakan ShopeePay meningkat 18 kali lipat pada periode Harbolnas ini.
5. Belanja online tak terbatas saat Harbolnas
SIRCLO menemukan bahwa pertumbuhan pesanan melalui e-commerce tidak hanya terjadi saat promo Harbolnas saja.
Namun juga terdapat tren baru terkait waktu, yakni semakin banyak konsumen yang telah bersiap untuk belanja saat Waktu Indonesia Belanja (WIB). Ini merupakan inisiasi dari Tokopedia untuk memberikan promosi pada minggu-minggu ketika konsumen baru saja menerima gaji bulanan.
Tren pertumbuhan positif dari penyelenggaraan Harbolnas 12.12 menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin terbiasa melakukan transaksi jual-beli online dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Riset Nielsen tahun 2020 mengungkapkan bahwa daya tarik utama konsumen berbelanja secara online adalah voucher diskon (49%), harga yang lebih terjangkau (47%), dan ongkos kirim gratis atau layanan pengembalian barang (33%).
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Wow! Nilai transaksi harbolnas 12.12 melesat 328% dari tahun lalu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.