Menhub: Atasi Kemacetan di Puncak Tak Bisa Hanya Parsial dari Sisi Transportasi
Budi mengatakan, membereskan kemacetan di kawasan Puncak perlu kerja sama dengan pemangku kepentingan.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, terkait permasalahan macet di kawasan Puncak, Bogor tidak bisa diselesaikan hanya dari sisi transportasi saja.
Budi mengatakan, membereskan kemacetan di kawasan Puncak perlu kerja sama dengan pemangku kepentingan.
"Macet di kawasan Puncak, Bogor ini seperti gunung es dan kemacetan menjadi titik teratas dari permasalahan tersebut," ucap Budi Karya dalam konferensi pers virtual, Senin (28/12/2020).
Saat ini, lanjut Budi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama stakeholder dalam mengatasi macet di kawasan Puncak masih dengan kebijakan yang bersifat jangka pendek.
Baca juga: Dalam Empat Hari, 747 Pengunjung Puncak Bogor Jalani Rapid Test Antigen
"Kebijakan tersebut seperti skenario buka-tutup jalan dari dan menuju kawasan Puncak, Bogor, selain itu ada juga rekayasa satu arah dan rekayasa 2-1," ujar Budi Karya.
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Arus Lalu Lintas Jalur Puncak Sore Ini Ramai Lancar
Permasalahan macet ini, menurut Budi, harus diselesaikan secara alami karena kawasan Puncak haruslah tetap asri, lestari dan bagaimana mengendalikan itu secara holistik.
"Solusi ini sedang kita kaji terkait untuk mengatasi macet, karena kita juga harus memberikan layanan kepada masyarakat," ujar Budi karya.
Budi Karya juga mengungkapkan, Puncak yang tidak hanya ramah bagi pengunjung dan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
"Maka dari itu, persoalan macet ini kita akan bahas dan mencari solusi seperti apa untuk permasalahan tersebut," kata Budi Karya.