PKS : Ekonomi 2021 Sulit Tumbuh Selama Penanganan Pandemi Tidak Tepat
Anis Byarwati menyebut pandemi Covid-19 berkontribusi sangat besar dalam memukul perekonomian nasional.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati memprediksi perekonomian Indonesia pada 2021 akan tetap sulit tumbuh jika kebijakan penanganan pandemi yang dilakukan Pemerintah tidak tepat.
Anis menyebut pandemi Covid-19 berkontribusi sangat besar dalam memukul perekonomian nasional.
Karenanya, kebangkitan ekonomi pada 2021 hanya akan bisa dimulai dari proses penanganan kebijakan pandemi yang tepat.
Baca juga: INDEF: Ada Target untuk Menteri Baru, Penanganan Pandemi dan Stimulus Perekonomian
"Krisis kesehatan memang memengaruhi pemulihan ekonomi, tapi tindakan yang tepat dalam menangani kesehatan akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi," ujar Anis dalam dalam Webinar Catatan Politik Akhir Tahun 2020 DPP PKS, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini di Kisaran Minus 1-2 Persen
Dari evaluasi ekonomi tahun 2020, kata Anis, sangat kecil kemungkinan Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan positif pada 2021.
Sejumlah lembaga internasional telah meyakini pada 2020, perekonomian Indoneisa akan tumbuh negatif.
Dana Moneter Internasional (IMF), pada Oktober lalu merevisi outlook ekonomi Indonesia menjadi minus 1,5 persen lebih rendah dibanding sebelumnya (Juni) yang memprediksikan tumbuh 0,3 persen.
"Pemerintah dalam APBN tahun 2021 beserta sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar di level 4 hingga 6 persen," paparnya.
"Pertumbuhan yang relatif tinggi ini tentunya karena faktor baseline-nya yang memang rendah. Meski demikian potensi pertumbuhan ini masih berisiko tertarik ke bawah akibat risiko pandemi yang masih bergerak eksponsial dan efektivitas kinerja pemerintah yang rendah," sambung Anis.
Menurutnya terdapat dua kebijakan utama yang akan berpengaruh pada pencapaian outlook ekonomi 2021, yaitu vaksin dan efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah.
Ia menyebut, banyak analisis telah mengkaitkan antara pemulihan ekonomi dengan pelaksanaan vaksin Covid-19, dimana pemulihan ekonomi sangat bergantung pada keberhasilan vaksin.
"Peran belanja APBN, belanja PEN, belanja BUMN, serta penyaluran kredit serta pembiayaan dari perbankan sangat penting untuk dipacu," kata Anis.