Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pergerakan Moda Transportasi Turun Drastis Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2021

Menhub Budi Karya Sumadi menyebutkan, penurunan terjadi pada seluruh sektor moda transportasi di darat, udara dan laut.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pergerakan Moda Transportasi Turun Drastis Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2021
IST
Kendaraan melintas di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan moda transportasi selama masa Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 jumlah aktivitas transportasi pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021 mengalami penurunan.

Menhub Budi Karya Sumadi menyebutkan, penurunan terjadi pada seluruh sektor moda transportasi di darat, udara dan laut.

Menurutnya, aktivitas transportasi yang mengalami penurunan paling signifikan adalah kereta api. Sektor angkutan kereta api menurun 83 persen jika dibandingkan dengan tahun periode sebelumnya.

"Pada tahun periode sebelumnya, jumlah pergerakan penumpang mencapai 3,4 juta orang dan pada tahun ini hanya 556 ribu orang," ucap Budi Karya dalam Penutupan Posko Terpadu Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Menhub: Kemacetan di Kawasan Puncak, Bukan Hanya dari Sisi Transportasi Saja

Selain itu Budi Karya juga mengungkapkan, pada sektor transportasi darat terjadi penurunan sebesar 58 persen dari 13 juta penumpang pada tahun lalu menjadi 5,6 juta penumpang pada tahun ini.

Baca juga: Kereta Api Lokal Walahar Rute Cikarang-Purwakarta Kembali Diaktifkan, Tarifnya Cuma Rp 4.000

"Penurunan juga diikuti oleh sektor angkutan penyeberangan sebesar 47 persen dari 3 juta orang menjadi 1,5 juta orang," ujar Budi Karya.

Berita Rekomendasi

Sementara pada sektor angkutan udara, lanjut Budi Karya, ada penurunan yang cukup tinggi yaitu 42 persen dari 3,6 juta orang pada tahun lalu menjadi 2 juta orang pada tahun ini.

"Kemudian pada sektor angkutan laut juga mengalami penurunan sebesar 62 persen dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu jumlah penumpang mencapai 1,3 juta orang, dan pada tahun ini hanya 500 ribu orang," ucap Budi Karya.

Ia menjelaskan, penurunan ini secara sistematis memang dikehendaki. Satu sisi pemerintah tidak melarang masyarakat untuk bepergian, tetapi mengimbau bahwa di rumah lebih baik saat di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Penurunan jangan disebut sebagai menurunnya prestasi kita, tetapi lebih ke membatasi perjalanan untuk menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini," kata Budi Karya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas