Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI di 2021 Bisa 5 Persen, Vaksin Bisa Jadi 'Game Changer'

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif di 2021.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
zoom-in Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI di 2021 Bisa 5 Persen, Vaksin Bisa Jadi 'Game Changer'
Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto (kanan) dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021). Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Pemerintah akan memulai pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat. Hal tersebut akan dilakukan segera setelah adanya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris 

Kementerian Keuangan memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami revisi yakni jadi minus sepanjang 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2020 berkisar minus 1,7 persen hingga minus 2,2 persen

"Kementerian Keuangan mengeluarkan prediksi untuk 2020 yang terakhir adalah antara minus 2,2 persen hingga minus 1,7 persen," ujarnya saat konferensi pers "Realisasi APBN TA 2020" secara virtual, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Rizal Ramli Sebut Kebijakan Fiskal Menkeu Sri Mulyani Amburadul, Ini Sebabnya

Sementara, kata Sri Mulyani, institusi-institusi lain memberikan estimasi serupa yakni antara negatif 1,5 persen dari International Monetary Fund (IMF) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksi ekonomi Indonesia sepanjang 2020 negatif 2,4 persen.

Sementara itu, dia menilai yang perlu untuk dilihat lebih dekat adalah fenomena inflasi Indonesia, karena sedang mengalami penurunan yakni 1,68 persen di akhir 2020.

Baca juga: Kemenkeu Berharap Aparat Pengawasan Internal Tidak Hanya Cari Kesalahan

Sri Mulyani menjelaskan, satu di antara penyebab rendahnya inflasi adalah karena permintaan yang mengalami penurunan akibat masyarakat yang harus mengalami pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Juga karena ada guncangan Covid-19 yang mempengaruhi sisi permintaan. Namun, kita lihat semenjak bulan September, volatile food sudah mulai menunjukkan kenaikan dan ini juga kita lihat pada indeks dari makanan dan minuman yang mengalami kenaikan, terutama pada kuartal III dan IV, ini perlu kita waspadai dari sisi inflasi," pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Vaksin Covid-19 Pendorong Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tahun Ini

Sebelumnya, vaksin Covid-19 diharapkan menjadi salah satu pembawa perubahan positif yang akan mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,5 hingga 5 persen di tahun 2021.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia sudah mampu melewati rock bottom pada kuartal kedua tahun 2020, yakni minus 5,32 persen.

Sementara pada kuartal ketiga (Q3) sudah menunjukkan tren positif, yaitu minus 3,49 persen. Diperkirakan sampai akhir tahun pertumbuhan ekonomi minus 2,2 hingga minus 0,9.

"Namun kita melihat bahwa di Januari ini atau sepanjang tahun 2021 ini APBN kita didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen,” ujar Airlangga melalui keterangan tertulis, Selasa (5/1/2021).

Airlangga menyatakan, sejumlah lembaga ekonomi internasional seperti World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,4 persen.

Sedangkan IMF memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,1 persen, dan ADB 5,3 persen.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas