Ini Pendapat Ekonom Soal Rencana Merger Gojek dengan Tokopedia
Menurut Yose, layanan yang diberikan harus terbuka untuk masyarakat luas, dan bukan hanya pasar Gojek dan Tokopedia saja.
Editor: Malvyandie Haryadi
Jadi, model bisnis yang dikembangkan adalah meraih pasar melalui efisiensi. Ini baik dari sisi konsumen maupun mitra dari platform tersebut.
Penguasaan pasar itulah, menurut Yose, yang kemudian membuat para pebisnis platform digital bisa meyakinkan investor untuk tetap menyuntikkan dananya agar dapat revenue.
Persoalannya, di tengah ketatnya kompetisi bisnis berbasis digital, untuk bisa meraih pangsa pasar, saat ini pebisnis platform digital tidak bisa berjalan sendirian.
Mereka harus menggandeng mitra yang memiliki ekosistem besar di segmen bisnis tertentu.
"Untuk meraih pasar lebih luas, Gojek dan Tokped melihat kesempatan untuk ekspansi dengan menggandeng mitra yang memiliki bisnis berbeda tapi model bisnisnya sama," kata Yose.
Jika diperinci lebih jauh, lanjut dia, ada sejumlah benefit yang bisa didapat Tokped dengan menggandeng Gojek.
Antara lain, Tokped bisa memperluas jangkauan bisnisnya dengan membidik pasar konsumen dan mitra yang ada dalam ekosistem Gojek.
Benefit serupa juga akan didapatkan Gojek. Gojek bisa mendapatkan pasar dengan menyasar konsumen dan mitra Tokped lewat produk yang dimilikinya. Misal, menyediakan fasilitas GoPay sebagai media pembayaran transaksi belanja di platform Tokped.
Selain itu, Gojek bisa menjadi mitra distribusi beragam produk yang dijual dalam platform Tokped. Dengan kolaborasi itulah benefit dari merger ini akan memberikan dampak yang maksimal bagi ekonomi.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Ekonom: Jika merger, layanan Gojek-Tokopedia jangan eksklusif hanya untuk ekosistem