Di Masa Pandemi, Penjualan Skin Care dari India Melonjak
Dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa, Indonesia menjadi pangsa pasar yang sangat menggiurkan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi salah satu pasar yang menarik untuk produk-produk kecantikan dari luar.
Dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa, Indonesia menjadi pangsa pasar yang sangat menggiurkan.
Hal ini dimanfaatkan oleh CEO & Founder GAMAL Men Fariz Egia Gamal yang mendapatkan lisensi ekslusif untuk menjual produk kecantikan perawatan kulit dari India.
Pada Oktober 2019, Fariz sering memromosikan produk skin care dari India yang dia pakai di akun Instagram dan juga Youtube.
Baca juga: Dewi Utami: Tahun Depan Masih Jadi Tren Menarik dari Fashion dan Kecantikan
“Jadi GAMAL Men itu memang khusus menjual produk skin care untuk pria. Selain produk lokal, saya juga menyediakan produk skin care dari India. Dan ternyata responnya luar biasa. Penjualan skin care dari India dua kali lebih banyak dibandingkan produk lokal. Konsumen biasanya memesan produk skin care dari India tersebut lewat e-commerce seperti Shopee,” jelasnya, Sabtu (9/1/2021).
Namun, semuanya berubah ketika pandemi melanda dunia.
Pada April 2020, GAMAL Men tidak lagi menjual skin care dari India karena negara tersebut melakukan karatina wilayah akibat Covid-19.
Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung lama ketika India sudah tidak lagi lockdown, produk skin care mulai tersedia lagi di GAMAL Men.
Pada Juni, pemesanan skin care untuk pria buatan India di GAMAL Men kembali melonjak.
“Saya juga kaget, ketika di Juni ternyata pemesana justru melonjak saat Work From Home. Semakin banyak konsumen pria yang membeli skin care dari India. Mungkin karena bekerja dari rumah dan semua dilakukan secara virtual jadi kaum pria mulai memerhatikan penampilan khususnya perawatan kulit,” jelasnya.
Baca juga: 4 Manfaat Clay Mask Bagi Kecantikan, Merawat Kulit Berminyak
Fariz melanjutkan, GAMAL Men didirikan untuk memudahkan konsumen pria untuk bisa memilih produk skin care yang pas.
Karena, berdasarkan hasil tesisnya, Fariz menemukan masih banyak konsumen pria yang tidak tahu di mana harus membeli skin care dan merek apa yang paling bagus.
“Jadi, skin care untuk pria ini menjadi tesis S2 saya. Saya melakukan wawanncara dengan banyak orang. Dari situ yang tahu bahwa banyak pria yang ingin melakukan perawatan kulit tapi tidak tahu harus beli skin care di mana. Karena itulah, saya memutuskan untuk mendirikan GAMAL Men,” ujarnya.
Fariz menambahkan, penjualan skin care dari India terus meningkat hingga akhir 2020.
Berdasarkan omzet, produk skin care dari India yang dijual di GAMAL Men bisa mencapai Rp 500 juta per bulan sedangkan produk skin care lokal hanya sekitar Rp 250 juta.