Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Survei: Sebagian Konsumen Menghindari Beli Hunian di Klaster yang Penghuninya Positif Covid-19

Walaupun penanganan pandemi masih jauh dari selesai, namun kebutuhan terhadap hunian bukan hal yang bisa ditunda terus-menerus.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Survei: Sebagian Konsumen Menghindari Beli Hunian di Klaster yang Penghuninya Positif Covid-19
ist
Ilustrasi rumah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situs jual beli properti Rumah.com dalam Consumer Sentiment Study yang mensurvei minat serta opini lebih 1.000 responden pencari rumah di Indonesia menyatakan, dibanding semester sebelumnya, jumlah pencari rumah yang mengaku menunda transaksi properti mulai berkurang dari 60 persen kini menjadi 52 persen.

Laporan ini menjadi angin segar di tengah perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) di sejumlah wilayah Jawa-Bali yang berdampak pada berbagai sektor termasuk properti.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyatakan, walaupun penanganan pandemi masih jauh dari selesai, namun kebutuhan terhadap hunian bukan hal yang bisa ditunda terus-menerus.

Baca juga: Properti Premium di Bali Tetap Diminati Selama Pandemi, Pengembang Terus Hadirkan Kluster Baru

"Setelah mengalami penurunan pada awal pandemi, Sentiment Index pada semester pertama 2021 ini meningkat sebanyak 3 poin ke angka 73, ini adalah posisi yang lebih baik bahkan dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Marine dalam keterangan tertulis, Selasa (26/1/2021).

Rumah.com Consumer Sentiment Study adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.078 responden yang dilakukan pada Juli hingga Desember 2020.

Temuan lainnya dari Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 tersebut adalah 50 persen responden menyatakan untuk menghindari membeli hunian di klaster di mana penghuninya ada yang sudah berstatus positif Covid-19.

Baca juga: Masuknya Investor Diprediksi Dongrak Penjualan Properti di Bawah Rp 1 Miliar 

Angka ini merupakan kenaikan dibandingkan dengan hasil survei pada semester sebelumnya yang mencatat 40 persen responden menghindari hunian dengan penghuni yang sudah terinfeksi Covid-19.

Berita Rekomendasi

Temuan ini dapat menjadi indikasi semakin dekatnya lingkungan yang terpapar wabah, sehingga upaya edukasi untuk mengurangi kekuatiran yang berlebihan harus dilakukan oleh pemerintah dan industri terkait.

Tantangan lainnya adalah adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang saat ini sedang berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia.

Pun social dan physical distancing telah memengaruhi bagaimana pencari rumah mendapatkan informasi tentang hunian yang akan dibeli termasuk ketika ingin melihat secara langsung unit idaman mereka.

Hal tersebut juga tercermin dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 dimana 48 persen responden menyatakan kesulitannya melihat secara langsung unit hunian yang akan dibeli. Angka ini naik 3 persen dibandingkan survei pada semester sebelumnya.

Selain itu, 38 persen responden mengalami kesulitan atau keterlambatan untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di masa pandemi seperti sekarang ini. Angka ini merupakan kenaikan 5 persen dibandingkan survei pada semester sebelumnya.

Tren positif industri properti Indonesia selama pandemi ini juga terlihat dari minat masyarakat untuk memiliki properti sendiri ke depannya juga tetap tinggi dan mengalami kenaikan baik untuk ditinggali maupun investasi.

Bahkan minat membeli properti untuk dijadikan sarana investasi terlihat tumbuh secara drastis dibandingkan dengan semester sebelumnya.

Dari hasil survei terlihat 64 responden memiliki minat membeli properti untuk dihuni sendiri. Ini merupakan kenaikan dari angka 60 responden pada semester sebelumnya.

Adapun minat membeli properti sebagai investasi naik drastis dari angka 39 persen responden pada semester sebelumnya menjadi 49 persen pada semester ini.

Tetap tingginya minat masyarakat untuk membeli properti tersebut juga sejalan dengan adanya kenaikan kepuasan masyarakat terhadap tindakan dan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan pasar properti khususnya dalam situasi krisis seperti sekarang ini.

Hal ini dinyatakan oleh 45 persen responden yang menyatakan kepuasannya, naik drastis dari hanya 32 responden pada semester sebelumnya. Sementara yang menyatakan ketidakpuasannya hanya 16 persen responden, mengalami penurunan dari 24 persen responden pada semester sebelumnya.

Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Konsumen Hindari Beli Rumah di Klaster yang Penghuninya Positif Covid-19? 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas