Perluas Layanan 4G di Indonesia, Kemenkominfo Teken Kontrak Pembangunan BTS Rp 7,5 Triliun
Pembangunan infrastruktur ini tentunya agar digitalisasi di Indonesia merata dan juga menyeluruh
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menandatangani kontrak untuk penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dengan Fiberhome, Telkom Infra dan Multitrans Data.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, kontrak tersebut sebagai wujuh akselerasi daya serap belanja negara untuk mendorong pengembangan infrastruktur digital di Indonesia.
"Nantinya akan ada pembangunan the middle-mile dan last-mile infrastruktur Indonesia oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo melalui kontrak ini," kata Johnny dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/1/2021).
Ia juga menjelaskan, pembangunan infrastruktur ini tentunya agar digitalisasi di Indonesia merata dan juga menyeluruh.
Baca juga: Grab Dorong Digitalisasi UMKM Lansia Lewat #TerusUsaha Akselerator Batch 2
Baca juga: Dari Ribuan File, Ahli Digital Forensik Hanya Diminta Analisis 21 Video Terkait Kasus Djoko Tjandra
Baca juga: Pelatihan Digital Marketplace Bagi Binaan APP Sinar Mas Tingkatkan Perekonomian UKM Lokal
"Saat ini, masih ada 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau oleh jaringan 4G dari total 83.218 desa di seluruh Indonesia," kata Johnny.
Belum meratanya layanan digital ini, lanjut Johnny, diharapkan dapat terselesaikan pada 2021-2022 agar pemerataan ekonomi di masyarakat dapat mengalir.
Infrastruktur digital ini, menurut Johnny, sangatlah penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di ruang digital dan sekaligus memperluas publik untuk mendapat manfaat digitalisasi.
"Melalui kontrak yang bernilai Rp 7,5 triliun ini, Fiberhome, Telkom Infra dan Multritrans Data akan melaksanakan pembangunan BTS 4G selama dua tahun yaitu 2021 dan 2022," ucap Johnny.
Paket 1 ini, ungkap Johnny, akan mencakup 1.364 desa yang terdiri dari 132 kelurahan di Sumatera, 456 desa di Nusa Tenggara dan 776 desa di Kalimantan.
"Kemudian nantinya akan ada paket 2 yang mencakupi layanan 4G di 536 desa di Sulawesi dan 800 desa di Maluku," ucap Johnny.