Kerja Sama PasarPolis dan IFC, Dorong Asuransi Teknologi Bagi Masyarakat Pra Sejahtera
IFC yang kini menjadi investor PasarPolis, merupakan institusi keuangan yang berada di bawah naungan Bank Dunia
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PasarPolis kini bekerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) dalam upaya mengembangkan inovasi produk asuransi mikro yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
IFC yang kini menjadi investor PasarPolis, merupakan institusi keuangan yang berada di bawah naungan Bank Dunia (World Bank).
Selama ini, institusi tersebut memang berfokus pada percepatan inklusi dan literasi keuangan di berbagai negara berkembang.
Melalui kerja sama ini, keduanya akan melanjutkan dan memperkuat misi PasarPolis untuk melakukan demokratisasi asuransi secara lebih luas.
PasarPolis selama 5 tahun beroperasi. telah memberikan perlindungan asuransi bagi 11 persen atau sekitar 30 juta dari populasi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Makam Korban Pembunuhan di Bekasi Dibongkar Polisi
Ini menjadi capaian positif di tengah inklusi asuransi di tanah air yang baru mencapai kurang dari 4 persen.
Founder sekaligus CEO PasarPolis Cleosent Randing mengatakan bahwa kesenjangan akses asuransi (insurance gap) serta tidak meratanya distribusi asuransi, menjadi tantangan besar di Indonesia.
"Melalui adopsi teknologi di industri ini, kami mampu menjembatani kesenjangan akses bagi masyarakat yang sebelumnya sulit tersentuh layanan asuransi," ujar Cleosent, dalam agenda konferensi pers virtual 'Peluang Menjawab Tantangan Gap Asuransi Lewat Teknologi', Kamis (4/2/2021).
Menurutnya, bergabungnya IFC sebagai investor akan semakin memperkuat misi perusahaan insurance technology (insurtech) ini dalam mengembangkan inovasi teknologi.
Baca juga: Roy Suryo Sebut Teknologi Tilang Elektronik Milik Kepolisian Sudah Oke
"Sehingga dapar menciptakan lebih banyak produk asuransi mikro dengan harga terjangkau, yang dapat diakses secara mudah oleh berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali masyarakat prasejahtera dan di daerah terpencil," kata Cleosent.
Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor Leste, Azam Khan mengatakan pihaknya memandang optimis kerja sama ini.
"IFC dengan senang hati melakukan investasi di PasarPolis, platform asuransi berbasis teknologi terbesar di Asia Tenggara yang sedang memperluas jangkauan distribusi layanan digitalnya. Membuat asuransi menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau, terutama bagi mereka yang kurang terlayani dan tinggal di daerag terpencil," kata Azam.
Azam menekankan, investasi yang dilakukan pada waktu yang tepat tentunya bertujuan untuk mendukung upaya negara dalam mempercepat pembangunan ekonomi digital serta mencapai integrasi digital yang lebih besar di ASEAN.
Menurut catatan yang dimiliki PasarPolis, 90 persen konsumennya merupakan mereka yang sebelumnya tidak pernah membeli polis asuransi atau first time buyer.
Sedangkan 40 persen pemegang polis PasarPolis berasal dari kalangan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir hingga pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) online.