Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Di Balik Rencana Holding BRI, Pegadaian, dan PNM

Jika Pegadaian di akuisisi, maka keberadaan Pegadaian akan hilang secara perlahan-lahan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Di Balik Rencana Holding BRI, Pegadaian, dan PNM
Via Kompas.com
Kantor pusat PT Pegadaian (Persero). 

Pinjaman terendah yang dilayani mulai Rp 50.000 dengan nasabah yang sebagian besar berprofesi ibu rumah tangga (43%).

Jika dilihat dari sisi bisnis memang tidak efisien dan rugi, tapi hal tersebut tetap harus dilakukan sebagai pengaman sosial, dimana negara turut hadir membantu rakyat kecil atau masyarakat marginal untuk memenuhi kebutuhannya.

Layanan pegadaian bersifat komplementer untuk memenuhi kebutuhan mendesak dengan basis layanan yang berbeda dengan Bank.

Pegadaian berbasis layanan collateral sementara Bank berbasis appraisal (kelayakan usaha).

Jadi institusi ini memiliki basis layanan yang berbeda dan sesuai UU 19 tahun 2003 Pasal 74, 75 merupakan perusahaan yang tidak masuk dalam kategori harus privatisasi.

PT Pegadaian (Persero) yang Berumur 119 tahun, hingga saat ini merupakan salah satu dari 10 BUMN penyumbang deviden terbesar untuk negara dan fungsi PT Pegadaian (Persero) merupakan derivasi dari penguasaan negara atas cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak sebagai bagian dari fungsi dan tujuan negara dalam negara kesejahteraan (Welfare State).

Memahami culture nasabah Pegadaian yang sangat beda jauh dengan culture nasabah BRI, Pegadaian memandang perluasan layanan berbentuk penyatuan oulet tidak akan efektif dan justru Pegadaian yang akan dirugikan/terkerdilkan.

BERITA TERKAIT

Jumlah jaringan/chanel distribusi Pegadaian saat ini sebanyak 4.000 outlet, 16.772 agen fisik dan jenis-jenis chanel distribusi digital lain yang telah dikembangkan dan terus akan ditingkatkan seperti Aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS), Kerjasama dengan Link aja, Shopee, TokoPedia, Indomaret dan lain-lain.

Jika Pegadaian di akuisisi, maka keberadaan Pegadaian akan hilang secara perlahan-lahan.

Hasil survey menunjukan bahwa salah satu alasan nasabah kepada Pegadaian dalam menitipkan barang berharga miliknya adalah karena Pegadaian merupakan BUMN dengan pegawai yang sudah dikenalnya.

Jika akuisisi benar-benar terjadi maka rakyat kecil akan dirugikan termasuk negara.

Kredit Gadai di pegadaian hanya berjangka waktu 4 bulan, sehingga nampak tinggi tingkat suku bunganya, padahal apabila diperbandingkan dengan sektor usaha gadai di luar Pegadaian, maka Pegadaian masih jauh lebih rendah.

Modal Pegadaian memang sebagian besar berasal dari pinjaman komersial perbankan, namun bukan berarti jika menjadi anak perusahaan BRI bunga yang diberikan akan menjadi jauh lebih rendah beban bunganya.

Bukankah apabila suku bunga yang dibebankan ke anak perusahaan dibawah kewajaran akan menjadi point negatif buat pengelolaan perusahaan induk, dan menjadi harga yang harus dikoreksi karena adanya hubungan istimewa?

Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas