Bappenas Sebut Jika Tak Ada Bansos, Jumlah Orang Miskin RI Bakal Meroket
pada September 2020, angka kemiskinan naik 0,97 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 27, 55 juta orang.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mengklaim bantuan sosial yang disalurkan pemerintah selama pandemi Covid-19, berhasil menahan laju angka kemiskinan yang meluas.
Staf Ahli PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengatakan, bantuan sosial tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, tetapi ada 151 negara turut melaksanakan kebijakan perlindungan sosial untuk masyarakatnya di tengah pandemi.
Baca juga: LOGIN dtks.kemensos.go.id: Cek Bansos Tunai Rp 300 Ribu Maret 2021, Bawa KTP atau KK saat Mencairkan
"Bansos yang diselenggarakan pemerintah pusat, daerah dan masyarakat, terbukti efektif meredam dampak Covid-19," ucap Vivi dalam webinar, Senin (1/3/2021).
Menurutnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2020, angka kemiskinan naik 0,97 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 27, 55 juta orang.
"Kalau dibandingkan data estimasi beberapa institusi, Bank Dunia, TNP2K, Smeru, dampak Covid-19 terhadap kemiskinan, terlihat tidak separah yang diestimasi para ahli tersebut," ucapnya.
"Jadi BPS pun melihat, bansos terbukti efektif meredam dampak Covid-19. Kalau tidak ada bansos di awal pandemi, estimasi ini bisa lebih besar lagi," sambung Vivi.
Tercatat, Smeru mengestimasi tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 0,56 hingga 3,2 persen per September 2020.
Bank Dunia memproyeksikan angka kemiskinan Indonesia meningkat 0,75 sampai 2,7 persen.
Sedangkan TNP2K, memperkirakan jumlah penduduk miskin di Indonesia melonjak antara 0,99 persen sampai 3,59 persen.