Menteri Sandiaga Orang Indonesia Habiskan Rp 150 Triliun untuk Berwisata ke Luar Negeri
Menurutnya, setiap tahunnya ada dana sekitar Rp150 triliun yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berwisata di luar negeri.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak agar warga masyarakat Indonesia untuk ikut menyukseskan gerakan nasional Bangga Berwisata di Indonesia.
Menurutnya, setiap tahunnya ada dana sekitar Rp150 triliun yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berwisata di luar negeri.
“Jadi alangkah baiknya Rp 150 triliun ini kita realokasikan ke pariwisata di dalam negeri dengan “bangga berwisata di Indonesia. Karena untuk saat ini kita sedang fokus menggarap segmen wisatawan nusantara,” tutur Sandiaga, Jumat (5/3/2021).
Menparekraf Sandiaga menilai pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air berkaitan erat dengan upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Dia mengharapkan dukungan dari masyarakat dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia Raya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Dukung Penggunaan Motor Listrik di Destinasi Pariwisata
“Kita harus patuh 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, jadi kita harus menekan angka penyebaran Covid-19,” kata Sandiaga.
Baca juga: Wisatawan Asing Merosot, Komite III DPD RI: Perlu Andalkan Wisatawan Domestik
Selain protokol kesehatan 3M, Sandiaga mengatakan dalam upaya pengendalian penyebaran Covid-19 perlu dilaksanakan 3T (testing, tracing, treatment), dan pelaksanaan vaksinasi yang merata, terutama kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Jadi kita harus satu derap langkah menekan laju angka penyebaran COVID-19,” katanya.
Pengendalian angka penyebaran Covid-19, juga sangat berpengaruh terhadap langkah-langkah pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Seperti rencana penetapan Free Covid-19 Corridor di Bali dan Kepulauan Riau.
Sandiaga menuturkan sektor kesehatan dan perekonomian adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan.
“Kesehatan adalah panglimanya saat ini, data-datanyalah yang menentukan kita bisa membangkitkan ekonomi,” ucapnya.