PT KAI Resmi Mengoperasikan Layanan KA Brawijaya Relasi Gambir-Malang Mulai Hari Ini
Eva juga mengungkapkan, relasi Gambir-Malang juga telah tersedia layanan KA Gajayana tetapi jalur operasionalnya berbeda dengan KA Brawijaya
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Derah Operasional 1 Jakarta, hari ini (10/3/2021) resmi mengoperasikan layanan Kereta Api (KA) Brawijaya dengan relasi perjalanan Gambir-Malang.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, KA Brawijaya nantinya akan beroperasi melalui jalur operasional yang melewati stasiun Ciirebon, Semarang dan Madiun.
KA ini tidak melalui jalur Purwakerto-Yogyakarta
Eva juga mengungkapkan, relasi perjalanan Gambir-Malang juga telah tersedia layanan KA Gajayana tetapi jalur operasionalnya berbeda dengan KA Brawijaya.
"KA Gajayana jalur operasionalnya melalui sejumlah stasiun antara seperti Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta dan Madiun.
Sementara untuk KA Brawijaya pada operasionalnya tidak melalui purwokerto - Yogyakarta,' ujar Eva dalam keterangannya, Raby (10/3/2021).
Baca juga: Buntut Kasus Jumpa Fans Artis TikTok Viens Boys, Polres Madiun Tetapkan 3 Orang Jadi Tersangka
Baca juga: Aparat Keamanan Myanmar Kepung Kompleks Pekerja Kereta Api yang Lakukan Mogok Kerja
Kemudian Eva juga menjelaskan, KA Brawijaya dengan keberangkatan dari Stasiun Gambir terdiri 8 rangkaian eksekutif dengan ketersediaan tempat duduk 400 kursi.
"Tetapi dengan adanya kebijakan pembatasan penumpang, maka KA Brawijaya hanya dapat menyediakan tempat duduk sebanyak 280 kursi atau 70 persen dari kapasitas keseluruhan," kata Eva.
Pada pengoperasian perdananya, Eva menyebutkan, tiket KA Brawijaya sudah terjual sebanyak 279 tempat duduk.
Dengan dioperasikannya KA Brawijaya ini diharapkan kebutuhan masyarakat untuk transportasi yang semakin terakomodir.
"Selain itu, dalam mencegah penyebaran Covid-19 KA Brawijaya juga dilengkapi ruang isolasi sementara di atas KA, hal ini untuk memisahkan penumpang yang memiliki gejala batuk dan suhu tubuh diatas 37 derajat celcius," ucap Eva.