Lewat ShopeePay Talk, Para Perempuan Hebat Bagikan Kisah Sukses Berkarier di Era Digital
ShopeePay senantiasa berkomitmen menghadirkan teknologi yang membantu bisnis tumbuh lebih besar, termasuk membantu meningkatkan partisipasi perempuan
Penulis: Yulis
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Masih dalam suasana momen Hari Perempuan Internasional sekaligus menyambut Hari Kartini pada April mendatang, ShopeePay Talk kembali menghadirkan talk show dengan tema spesial perempuan, yang digelar secara live streaming di Zoom ini digelar pada Rabu (17/3/2021).
Pada episode kali ini, ShopeePay Talk mengangkat tema “Kiprah Sukses Para Perempuan Hebat di Balik Bisnis dan Industri” dengan menghadirkan empat perempuan hebat sebagai pembicara.
Mereka di antaranya Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari, Vice President Marketing & Distribution Channel Citilink Indonesia Amalia Yaksa Parijata, Co-Founder Eatlah Charina Prinandita, dan Founder Womanpreneur Community Irma Sustika.
Baca juga: Genjot Transaksi Digital Milenial, Bank Mandiri Gandeng Shopee Luncurkan Kartu Kredit
Keempat pembicara membahas kiprah perempuan dalam membangun karier, bisnis dan komunitas dengan memanfaatkan teknologi digital, sekaligus beragam tantangannya di Indonesia.
Baca juga: ShopeePay Super Online Deals Dorong Masyarakat Indonesia Produktif dan Kreatif Selama di Rumah
Bahas fakta literasi digital perempuan di Indonesia
Riset Google bertajuk ‘Toward Gender Equity Online’ yang dilansir situs Ditjen Aptika Kemkominfo mengatakan, masih ada kesenjangan akses digital yang cukup timpang antara laki-laki dan perempuan di Indonesia hingga kini.
Baca juga: Dari Ciomas Kini Mendunia, Pengusaha Sepatu Ini Makin Cuan Berkat Program Ekspor Shopee
Tak hanya itu, kesenjangan gender dalam literasi digital tersebut juga berbanding lurus dengan kesenjangan gender dalam literasi keuangan. Survei OJK terkait ‘Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan’ mengungkapkan bahwa indeks literasi keuangan laki-laki adalah sebesar 40 persen, lebih tinggi dibanding literasi keuangan perempuan, yakni 36 persen.
Kesenjangan gender literasi digital dan keuangan tersebut kerap kali jadi salah satu faktor penghambat perempuan dalam memanfaatkan teknologi untuk mengejar kesuksesan dalam berkarir dan berbisnis.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia saat ini tengah berupaya membekali perempuan dengan literasi digital dan keuangan guna mendorong partisipasi perempuan dalam perekonomian.
Inspirator perempuan berbagi cerita
Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari mengatakan, ShopeePay senantiasa berkomitmen menghadirkan teknologi yang membantu bisnis tumbuh lebih besar, termasuk membantu meningkatkan partisipasi perempuan.
“Selain itu, perkembangan pesat teknologi di era digital ini juga dapat dimaksimalkan untuk membantu mengembangkan potensi diri dalam berkarir atau berbisnis, khususnya untuk para perempuan tanah air. Dengan peluang dan kemajuan teknologi yang ada, para perempuan juga dapat meningkatkan kesejahteraan dirinya serta berpartisipasi aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” ujar Eka.
Vice President Marketing dan Distribution Channel Citilink Indonesia, Amalia Yaksa Parijata, turut membuktikan bahwa perempuan juga bisa mencapai mimpi di mana pun, termasuk dengan memaksimalkan penggunaan teknologi. Contohnya, Amalia telah membuktikan bahwa, meski sebagai perempuan, perusahaannya tetap mendukung dirinya untuk meraih karier gemilang.
“Dengan kesempatan tersebut, saya bersama dengan tim yang saya naungi percaya dapat terus menghadirkan strategi dan inovasi dalam menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maskapai kami dengan memanfaatkan teknologi,” ungkap Amalia.
Charina Prinandita, Co-Founder Eatlah juga berbagi pengalamannya mengenai persaingan bisnis perempuan di era digital. Untuk mampu bersaing di era ini, menurutnya dibutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar.
“Setiap proses yang saya jalani dalam membangun Eatlah tentunya menjadi pengalaman dan ilmu yang sangat berharga. Saya ingin para perempuan Indonesia tidak ragu untuk mencari dukungan eksternal guna mendorong mereka untuk berani memulai bisnis sendiri dan dapat mandiri secara finansial,” imbuh Charina.
Pada episode spesial perempuan kali ini, ShopeePay Talk turut mengundang perwakilan komunitas perempuan yang berfokus mendongkrak rasa percaya diri dalam berekspresi, berbisnis maupun berkarier. Ia adalah Irma Sustika, pendiri Womanpreneur Community.
Menurut Irma, di era digital ini masih banyak perempuan terbelenggu stigma sosial masyarakat yang lebih mendorong mereka sekadar berfokus mengurus rumah tangga. Namun, ia yakin perempuan masa kini diberikan akses untuk berkarya di mana saja.
“Di era yang serba digital saat ini, perempuan Indonesia diberikan akses untuk berbisnis dan berkarya, bahkan dari rumah sekalipun. Komunitas Womenpreneur hadir untuk memberikan wadah dan bekal bagi para perempuan agar dapat mengembangkan diri dan yang terpenting, menumbuhkan kepercayaan diri untuk memulai,” ungkap Irma.
Setiap bulan, ShopeePay Talk menghadirkan tema-tema yang menarik untuk didalami dan didiskusikan dari berbagai perspektif bisnis, tentunya dengan mendatangkan narasumber inspiratif. Setiap tema akan dibahas secara ringan, trendy, dan insightful.