Pabrik Baru Krakatau Steel Genjot Kapasitas Produksi Baja HRC Hingga 1,5 Juta Ton Per Tahun
Dengan dioperasikannya HSM 2 pada bulan April 2021 nanti, kapasitas produksi baja HRC Krakatau Steel bertambah 1,5 juta ton per tahu
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrik baru Krakatau Steel yakni Hot Strip Mill 2 (HSM 2) yang beroperasi di Cilegon, mendapat kunjungan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan, kunjungan ke pabrik yang memiliki nilai investasi USD 521 juta ini, merupakan wujud dukungan Menperin kepada industri baja nasional.
“Kunjungan ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan dalam melindungi serta memajukan industri dalam negeri khususnya industri baja,” ucap Silmy Karim, Kamis (25/3/2021).
Lanjut Silmy, dengan dioperasikannya HSM 2 pada bulan April 2021 nanti, kapasitas produksi baja HRC (Hot Rolled Coil) Krakatau Steel bertambah 1,5 juta ton per tahun.
Baca juga: Korsel Akan Kurangi Impor Batu Bara Indonesia, Diganti Besi dan Baja
Pabrik HSM 2 ini akan menghasilkan produk baja HRC yang biasanya digunakan untuk General Structure, otomotif, serta bahan baku pipa baja.
Baca juga: Krakatau Steel Ekspor 20.000 Ton Baja ke 3 Negara Eropa
Jika ditambah dengan pabrik HRC Existing dengan kapasitas mencapai 2,4 juta ton per tahun, maka total kapasitas produksi HRC Krakatau Steel mencapai 3,9 juta ton per tahun.
Dalam catatan Menperin Agus, disebutkan konsumsi baja Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, konsumsi baja Indonesia mencapai 15,8 juta ton.
Baca juga: Sarang Burung Walet Asal Indonesia Kuasai Pasar China, Ekspor 2020 Tembus Rp 5,9 Triliun
Ke depan masih ada ruang pengembangan industri baja untuk tumbuh seiring dengan pertumbuhan pembangunan infratruktur di Indonesia.
Dengan adanya HSM 2, Krakatau Steel semakin kompetitif dan dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk HRC menjadi sebesar 65 persen di tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar 45 persen.
“Dengan dukungan dari pemerintah dan peningkatan kapasitas Krakatau Steel yang terus tumbuh, kami yakin Krakatau Steel dapat memenuhi kebutuhan industri baja domestik sehingga kemandirian industri baja nasional dapat terwujud,” pungkas Silmy Karim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.