Perkuat Bisnis, PGN Dorong Ekspansi dan Efisiensi Layanan Gas Bumi
Beberapa proyek infrastruktur yang bakal menjadi katalis pertumbuhan bisnis PGN di antaranya adalah pembangunan pipa minyak ke Blok Rokan di Riau.
Editor: Content Writer
Sedangkan dalam rangka membantu pemerintah dalam peningkatan pemanfaatan gas bumi di sektor pembangkit yang akan meningkatkan efisiensi produksi listrik, PGN tengah melaksanakan proyek regasifikasi LNG untuk 52 pembangkit listrik PLN dengan estimasi kapasitas pembangkit sebesar ±1,8 GW. Guna pemerataan akses gas bumi, pembangunan jargas rumah tangga dengan dana APBN sebanyak 120.776 SR di 21 kota/kabupaten.
Lebih lanjut untuk memperluas pemanfaatan LNG, PGN akan membangun infrastruktur LNG untuk smelter domestik. Langkah ini menjadi bentuk dukungan PGN terhadap hilirisasi energi melalui pemanfaatan energi gas bumi yang efisien, ramah lingkungan dan membantu mengurangi konsumsi energi impor.
PGN juga terus melakukan evaluasi terhadap pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang sedang direncanakan maupun sudah dibangun. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap proyek mampu meraih skala ekonomi yang optimal dengan pembiayaan yang efisien.
Dalam pengelolaan gas bumi, PGN pun telah menerapkan teknologi digital yang terintegrasi dengan seluruh Anak Usaha melalui skema Share Service Integrasi Data bernama SIPGAS. Sistem ini merangkum seluruh operasi bisnis Subholding Gas dari Upstream hingga Downstream, sehingga akan mengoptimalkan asset yang dimiliki, serta meningkatkan efisiensi & efektivitas kinerja operasional.
Efektivitas dan efisiensi tetap dijalankan dengan bertekad mendepankan aspek safety di seluruh wilayah operasi demi terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan. Dengan berpedoman pada komitmen HSSE, sepanjang tahun 2020 di lingkup Subholding Gas mencapai target Zero Lost Time Injury, Zero Penyakit Akibat Kerja dan lebih dari 375 juta jam kerja aman.
PGN menerima surat rekomendasi Sistem Manajemen K3 (SMK3) hasil dari audit sertifikasi SMK3 PGN pada tahun 2020, atas pencapaian hasil audit SMK3 sebesar 89% atau “Tingkat Penilaian Memuaskan” Lanjutan dan akan mendapatkan Sertifikan SMK3 dari Kementerian Ketenagakerjaan RI pada bulan April 2021 nanti.
“Aspek safety selalu diterapkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menjaga situasi operasional yang kondusif, mengingat PGN bergerak dibidang penuh risiko. Dengan begitu akan menjamin setiap kegiatan bisnis dapat berjalan dengan aman dan lancar,” kata Rachmat.
Secara berkelanjutan, PGN terus menjalankan kegiatan operasional dan investasi agar dapat menciptakan multiplier effect perekonomian nasional. Gas bumi menjadi kebutuhan primer di wilayah eksisting maupun ekonomi baru yang memiliki potensi ekonomi yang baik, sehingga infrastrutur dan layanan gas bumi harus dipastikan keandalannya. (*)