Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengunjung Pasar Tanah Abang Membludak, Warga Diimbau Belanja Keperluan Lebaran Via Online

Tren penularan Covid-19 saat ini masih tinggi, warga diminta  menghindari kerumunan seperti pasar.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengunjung Pasar Tanah Abang Membludak, Warga Diimbau Belanja Keperluan Lebaran Via Online
IG Anies Baswedan
Petugas Satpol PP DKI Jakarta mengarahkan lagi pengunjung Pasar Tanah Abang mematuhi protokol kesehatan pasca membludaknya pengunjung pada Sabtu (1/5/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir pekan kemarin warga berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat menyusul Tunjangan Hari Raya (THR) sudah mulai cair.

Meski sebagian besar pengunjung menggunakan masker, kecenderungan pengunjung yang berdesakan dengan kerumunan padat menyebabkan prokes saling jaga jarak terabaikan.  

Merespon hal itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bambang Gunawan mengimbau masyarakat berbelanja keperluan Lebaran via online di marketplace

Alasannya, tren penularan pandemi Covid-19 saat ini masih tinggi, warga diminta  menghindari kerumunan seperti pasar.

“Kita mengharapkan warga untuk bijak. Meskipun THR sudah cair dan berbelanja jelang lebaran adalah tradisi tiap tahun, namun penularan Covid-19 juga masih mengkhawatirkan. Solusinya, tidak usah ke pasar, cukup berbelanja menggunakan teknologi saja, semua sudah tersedia sekarang di marketplace,” ujar Gunawan kepada wartawan, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: 600 Personel Satpol PP Disebar di Sejumlah Titik Awasi Protokol Kesehatan di Pasar Tanah Abang

Gunawan mengingatkan penularan Covid-19 yang masif terjadi di India apabila warga tetap berkerumun di pusat-pusat perbelanjaan, tanpa menjalankan prokes yang ketat. 

Baca juga: Pimpinan DPRD DKI: Pelanggaran Prokes Bukan Cuma Terjadi Pasar Tanah Abang

Berita Rekomendasi

Kebijakan larangan mudik dari pemerintah, kata Gunawan sebaiknya juga dipatuhi masyarakat dengan tidak berbondong-bondong ke pusat-pusat perbelanjaan.

“Meskipun dilarang mudik, bukan berarti dilampiaskan dengan ramai-ramai datang ke pasar. Justru itu sama berbahayanya. Sebaiknya kita bijak, memilih diam di rumah, menghabiskan THR bisa dengan belanja daring, tanpa harus berdesak-desakan di pasar,” tutup Gunawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas