Pertamina Hulu Indonesia Mulai Pengeboran Sumur Eksplorasi di Wilayah Kerja Mahakam
Chalid menjelaskan PHI terus mendukung pencapaian ketahanan energi nasional dengan melakukan pemboran sumur-sumur minyak dan gas
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim menyampaikan komitmen perusahaan untuk memelihara dan meningkatkan produksi migas dengan melakukan pemboran sumur eksplorasi dan pengembangan.
Chalid menjelaskan PHI terus mendukung pencapaian ketahanan energi nasional dengan melakukan pemboran sumur-sumur minyak dan gas (migas) eksplorasi dan pengembangan di wilayah kerja Regional 3 Kalimantan.
‘’Tahun 2021, PHI merencanakan untuk melakukan pemboran lima sumur eksplorasi. Sumur TDE C-1X merupakan salah satu sumur eksplorasi yang merupakan Komitmen Pasti untuk dibor tahun ini. Sumur TDE C-1X merupakan area perdana (play opener) yang diharapkan akan menemukan cadangan yang ekonomis demi memperpanjang usia produksi Wilayah Kerja Mahakam,’’ ungkap Chalid, Senin (4/5/2021).
Baca juga: Erick Thohir Tetapkan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Baru dari Industri Asuransi Kredit
Sebagai pengelola wilayah kerja migas ex-terminasi, PHI dan anak-anak perusahaan yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Attaka, dan PT Pertamina Hulu West Ganal mengoperasikan lapangan dan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun sehingga memerlukan inovasi teknologi dan kreativitas untuk memelihara kinerja operasi dan keekonomian aset.
Baca juga: Setoran Pajak Pertamina EP Cepu ke Negara Rp 5,2 Triliun
Terkait dengan hal ini, General Manager Zona 8, Agus Amperianto, mengungkapkan langkah-langkah yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam memanfaatkan inovasi teknologi diantaranya dalam kegiatan pemboran di Wilayah Kerja Mahakam.
”Dengan jumlah pemboran yang cukup banyak terutama untuk sumur-sumur pengembangan, maka inovasi teknologi dalam pemboran akan mendorong efektivitas dan efisiensi biaya yang signifikan. Hal ini selaras dengan aspirasi transformasi Pertamina untuk menjadi best in industry,” jelas Agus.
Berdasarkan catatan SKK Migas, hingga 31 Maret 2021 realisasi produksi gas TW-1 PHM berhasil melebihi target dengan realisasi sebesar 558 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari target APBN sebesar 435 juta kaki kubik per hari (mmscfd), atau mencapai 122,9 persen.
Untuk produksi minyak TW-1, PHM juga berhasil melampaui target dengan realisasi 130,3 persen atau setara 29.691 barel per hari (bopd).