Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Survei Indikator: Tren Persepsi Kondisi Ekonomi Setahun Terakhir Membaik

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkiat persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional dalam satu tahun terakhir.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Survei Indikator: Tren Persepsi Kondisi Ekonomi Setahun Terakhir Membaik
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana gedung-gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (19/8/2020). Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi perekonomian Indonesia selama 2020 tumbuh minus 0,49 persen sebagai dampak pandemi COVID-19. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkiat persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional dalam satu tahun terakhir.

Dari survei yang dilakukan pada 13-17 April 2021, menunjukkan kondisi ekonomi nasional dalam satu tahun terakhir cenderung membaik.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi memaparkan, secara sosiotropik perekonomian nasional masih dipersepsikan negatif, namun terjadi penurunan terhadap persepsi negatif tersebut dalam kurun satu tahun terakhir. 

"Jadi kalau kita tarik 12 bulan ke belakanag, terutama di kwartal ke dua tahun 2020, persis beberapa bulan setelah kita mengalami pandemic, yang mengatakan kondisi ekonomi nasional memburuk itu 81 persen," kata Burhanudin Muhtadi dalam survei virtual, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Survei Terbaru Indikator: Ganjar Capres Teratas Disusul Anies dan Prabowo

"Kemudian kita melakukan survei untuk mengecek pergerakan opini publik terkait kondisi ekonomi nasional, tren nya turun secara cukup lumayan tajam. Tapi kalau dibandingkan yang mengatakan baik, masih lebih banyak yang mengatakan buruk," tambahnya.

Temuan survei indikator pertengahan April menunjukkan 49,5 persen responden menyatakan kondisi ekonomi buruk. 

Sementara yang menyatakan baik ada 14,5 persen dan sedang 33,8 persen. 

Berita Rekomendasi

Menurut Burhanuddin, hasil temuan survei persepsi publik ini sejalan dengan hasil temuan BPS. 

Burhanuddin mengatakan prediksi dari beberapa lembaga mengatakan kwartal pertama kemungkinan masih minus antara 0,1 - 1 persen, namun hal itu menunjukkan ada perbaikan dibanding akhir 2020. 

"Saat Mei 2020, kontraksi ekonomi kita berdasarkan data BPS sebesar 5,32 persen. Jadi kebetulan ada konsistensi antara data opini dengan data BPS," imbuhnya. 

Saat itu hasil survei opini publik menunjukkan 81 persen responden mengatakan kondisi ekonomi buruk. 

Menanggapi hasil  survei tersebut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, mengatakan tren ekonomi Indonesia memang membaik, meskipun masih mengalami kontraksi, namun kontraksi yang terjadi makin lama makin menurun. 

Dari assessment Kadin sendiri, di kwartal pertama masih mengalami kontraksi dengan angka kurang lebih 0,7 - 1 persen. 

"Tapi kami meyakini di kwartal kedua ini, apalagi menjelang lebaran, mobilitas manusia semakin meningkat dan juga vaksinasi yang berjalan sangat baik," kata Rosan. 

Optimisme Kadin juga sejalan dengan pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang meyakini perekonomian pada triwulan II 2021 akan mulai tumbuh di zona positif 6,9-7,8 persen, seiring pelaksanaan sejumlah kebijkalan dan stimulus dari pemerintah. 

Adapun Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 13-17 April 2021. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak. 

Tingkat kekeliruan atau margin of error tercatat kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas