Imbas Larangan Mudik, Rest Area Sepi, Pedagang Makanan Curhat Kehilangan Penghasilan
Sepinya rest area dari lalu lalang pemudik yang mampir istirahat di perjalanan, membuat penghasilan para pedagang di rest area merosot tajam.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Choirul Arifin
Kondisi itu terjadi pada H-2 pelarangan atau tepatnya pada Selasa (4/5/2021) dan Rabu (5/5/2021).
"Tapi kemarin pas sebelum dilarang (tanggal) 4 sama 5, itu banyak di sini pengunjung membludak, sampai macet juga di depan, ya sudah lumayan lah, tapi sekarang bener-bener kosong," ucapnya menambahkan.
Menyedihkannya, sejak dia menjaga stand yang berisi makanan ringan itu sejak pagi hari, Yas A' mengaku dirinya baru melayani satu orang pembeli.
Pendapatan dirinya pada hari itu merosot tajam, semula katanya bisa memperoleh penghasilan rata-rata Rp2 juta perhari dengan kondisi normal, kali ini pemasukannya hanya Rp160 ribu.
Kondisi tersebut dia prediksi akan terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan mengingat peraturan larangan ini baru dimulai.
Jika terus berlanjut dengan kondisi pemasukan yang merosot itu Yas A' mengatakan, tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
"Iya gak dapet (keuntungan) istilahnya kalau itung-itungan buat kontrak tempat sama bayar karyawannya aja udah gak dapet, gak ketemu," ujarnya dengan wajah pasrah.
Dengan kondisi seperti ini Yas A' mengaku pasrah dan hanya berharap adanya para pemudik yang bisa lolos dari penyekatan.
Sebab hingga malam hari itu, penghasilannya tak kunjung bertambah sejak pagi.
"Ya harapannya ada pemudik yang bisa lolos itu, karena sudah gak ngarepin pendapatan begini, cuma begadang doang di sini (kios)," tukasnya dengan sedikit tawa.