Mobilitas Warga Naik Signifikan di Destinasi Wisata dan Wilayah Aglomerasi
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kenaikan mobilitas warga terjadi di pekan-pekan terakhir bulan Ramadan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa mobilitas dari masyarakat sudah naik signifikan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kenaikan itu terjadi di pekan-pekan terakhir bulan Ramadan.
"Di dua pekan terakhir ini hampir seluruhnya mencapai kenaikan. Tentunya rata-rata mobilitas ini meningkat signifikan sebesar 37,93 persen di pekan terakhir bulan Ramadan," ujarnya saat acara halal bihalal secara virtual, Rabu (19/5/2021).
Kendati demikian, Airlangga mengungkapkan, tetap ada beberapa daerah yang tingkat mobilitasnya masih rendah.
Baca juga: Arus Balik Lebaran, Polri Perkirakan Masih Ada 400 Ribu Pemudik dari Sumatera Menuju Jawa
"Memang beberapa daerah yang masih berkontraksi adalah Bali dan Papua. Namun, relatif yang lain angkanya sudah di atas nol," katanya.
Baca juga: Pemudik 1,5 Juta: Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Potensi Gelombang Baru Covid-19
Kemudian, jika melihat lebih dalam memang terjadi lonjakan mobilitas di wilayah aglomerasi yaitu terkait dengan kegiatan di tempat lokasi wisata.
Airlangga menambahkan, antisipasi lonjakan ini sudah diatur di dalam PPKM mikro, sehingga pemerintah meminta daerah mengatur mobilitas secara ketat untuk daerah zona oranye dan merah.
"Itu ada di dalam instruksi Mendagri untuk (PPKM mikro) yang tahap ke-8 ini. Selain itu, juga ditegaskan bahwa apabila daerah tidak bisa mengatur kapasitas 50 persen (tempat wisata) maka wilayah tersebut ditutup," pungkasnya.