Balitbanghub dan Unhas Kaji Desain Dermaga Terapung untuk Proyek Ibu Kota Negara
Floating wharf barge merupakan sebuah bentuk dermaga terapung yang merupakan modifikasi dari kapal barge dengan memperkuat struktur konstruksinya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan (Puslitbang Transportasi LSDP) Balitbang Perhubungan dan Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, menjalin kerja sama penelitian desain floating wharf barge sebagai Infrastruktur penunjang proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara.
Kedua pihak telah menandatangani nota kesepahaman (Mou) untuk menggali potensi-potensi kolaborasi lain, baik dalam aspek penelitian maupun penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kapuslitbang Transportasi LSDP Gunung Hutapea, mengatakan kesepakatan bersama ini akan mmbawa kerja sama yang strategis dan impementatif untuk kedua belah pihak.
"Kerjasama antara Balitbanghub dan Unhas telah terjalin sejak lama dan sangat baik. Tenaga dosen dan peneliti telah berpartisipasi aktif di beberapa penelitian dan jurnal yang diterbitkan Puslitbang Transportasi LSDP," ujar Gunung melalui keterangan resmi, Jumat (19/6/2021).
Pada 2020 lalu, Unhas terlibat dalam penelitian mengenai potensi pengembangan Traffic Separation Scheme (TSS) di Teluk Balikpapan dan pada tahun ini dilakukan kerja sama penelitian terkait Floating Wharf Barge sebagai Infrastruktur Penunjang Ibu Kota Negara yang diharapkan dapat mendukung pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung di IKN.
Baca juga: Wakil Menteri PUPR Pastikan Tiga Venue Untuk PON XX Papua Rampung Akhir Juli 2021
Floating wharf barge merupakan sebuah bentuk dermaga terapung yang merupakan modifikasi dari kapal barge dengan memperkuat struktur konstruksinya, sehingga mampu menangani beban kegiatan bongkar muat barang diatasnya sekaligus dilengkapi dengan peralatan untuk menjaga stabilitas dan kekedapannya.
Baca juga: Bahas Ketimpangan Infrastruktur, Menteri Suharso: Biaya Konstruksi di Wilayah Timur Lebih Mahal
"Terdapat banyak tantangan-tantangan bidang sektor transportasi laut yang nantinya dapat menjadi bahan kajian yang perlu ditelisik," imbuh Gunung.
Baca juga: Jusuf Kalla dan Menteri PUPR Resmikan 2 Jembatan Gantung di Lebak
Sekretaris Balitbanghub Pandu Yunianto, mengungkapkan Balitbanghub memiliki tugas melakukan penelitian dan pengembangan transportasi di tanah air.
Pihaknya terus mengupayakan penelitian untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan di bidang transportasi di Indonesia, sekaligus memberikan rekomendasi dalam pengambilan keputusan yang solutif dan bermanfaat bagi bangsa.
"Menhub menugaskan Badan Litbang untuk membuat kajian-kajian sebagai dasar dalam penetapan kabijakan maupun sebagai dasar pertimbangan untuk melaksanakan kegiatan pembangunan, sehingga diharapkan kedepannya setiap perencanaan dilakukan selalu didasari oleh penelitian yang baik," jelas Pandu.
Balitbanghub berharap melalui diskusi kali ini menjadi pintu gerbang untuk melakukan kolaborasi yang lebih intens dan mendalami permasalahan konektivitas dan pelayanan transportasi.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Unhas Muh. Nasrum Massi, mendukung pengembangan penelitian transportasi yang dilakukan bersama Kementerian Perhubungan.
"Semua pokok-pokok riset yang berkaitan dengan bidang kajian transportasi dapat diaplikasikan bersama. Kita bersinergi menghasilkan penelitian yang berkualitas, sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat dipublikasikan untuk kebermanfaatan kebijakan mengenai permasalahan yang terjadi di masyarakat," tutur Nasrum.