Gagas Energi Indonesia Perluas Penyaluran Gas Bumi ke Pelanggan
Gagas mendukung program-program strategis Subholding Gas dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) mendukung program-program strategis Subholding Gas dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dalam rangka mencapai ketahanan serta bauran energi nasional.
Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah mengatakan, di usia yang ke 10 tahun, perseroan telah berkontribusi dalam memperluas penyaluran energi gas bumi kepada pelanggan, khususnya bagi pelanggan yang belum terjangkau jaringan gas pipa PGN.
Baca juga: Pertamina Dorong Kerjasama PGN dan PIS untuk Maksimalkan Utilisasi LNG
Menurutnya, penyaluran gas dengan moda non pipa telah direalisasikan dengan memanfaatkan teknologi gas alam terkompresi, atau lebih dikenal dengan Compressed Natural Gas (CNG).
"Saat ini total Gagas telah melayani 182 pelanggan Gaslink. Dalam lima tahun terakhir, total penyaluran gas untuk Gaslink dan GasKu (gas untuk transportasi) sebanyak 5.237.930 MMBTU atau 14,35 BBTUD," kata Hardiansyah dalam keterangannya, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Profil Keuangan PGN Dinilai Tetap Solid di Tengah Pandemi
Selain penyaluran gas bumi untuk sektor industri dan komersial, Gagas juga menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi.
Sampai dengan 2021, kata Herdiansyah, Gagas telah mengelola 12 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refuelling Unit (MRU) yang tersebar di Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta hingga Jawa Timur.
“Pengoperasian SPBG dan MRU juga merupakan bentuk dukungan PGN Group dalam menyukseskan program Pemerintah diversifikasi energi melalui konversi penggunaan BBM ke BBG,” ujar Hardiansyah.
Lebih lanjut Ia mengatakan, saat ini perseroan turut melayani UMKM menggunakan skema terbaru yakni CNG CYLINDER (C-CYL) atau sistem ganti tabung.
Skema penyaluran gas pada C-cyl menggunakan tabung berisikan CNG sebesar 20 sampai 50 kg yang dapat disimpan, dan diganti sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
"C-Cyl menggunakan CNG, diharapkan dapat memberikan manfaat lebih kepada pelanggan yakni bahan bakar yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan,” papar Hardiansyah.
"Gagas berharap gas bumi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia secara lebih luas lagi,” sambung Hardiansyah