Menparekraf: Wisatawan Nusantara Dorong Pemulihan Sektor Pariwisata
Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kinerja sektor pariwisata mulai membaik ditopang wisatawan Nusantara.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kinerja sektor pariwisata mulai membaik ditopang wisatawan Nusantara.
"Kalau kita lihat memang kunjungan wisatawan mancanegara anjlok tetapi wisatawan nusantara mulai stabil. Per hari ini di Bali sudah di level 6 ribu sampai 8 ribu kunjungan," tutur Sandiaga dalam webinar, Selasa (29/6/2021).
Menurutnya, perbaikan ini seiring dengan rasa kepercayaan dan keamanan dari masyarakat.
"Kita harap dengan meningkatnya vaksinasi wisatawan nusantara bisa lebih meningkat dengan beberapa opsi desa wisata, akselerasi ekonomi. Dan pada saatnya nanti kita akan mulai membuka pintu untuk wisatawan mancanegara," kata Menparekraf.
Kemenparekraf juga terus mendorong program sertifikasi Clean, Health, Safety, dan Environment (CHSE), kepatuhan protokol kesehatan, dan perluasan dari testing, tracing, treatment.
Baca juga: Kunjungi Kepri, Sandiaga Finalisasi Konsep Travel Corridor di Nongsa dan Bintan Lagoi
Menteri Sandi menegaskan pembukaan wisatawan asing akan dilakukan dalam skema Travel Corridor Arrangement (TCA).
"TCA sedang difinalisasi di Kementerian Luar Negeri, Kemenparekraf menghormati prosesnya. Yang pasti tahapan pertama nantinya adalah pilot project yang dilanjutkan dengan evaluasi secara rutin apakah berjalan dengan baik atau tidak," kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Baca juga: Menteri Sandiaga Uno: Work From Bali Bukan Pemicu Lonjakan Kasus Covid-19
Menteri Sandi juga menyampaikan agar semakin banyak pihak yang mendukung program Work From Bali (WFB) sebagai salah satu upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Wisatawan Tak Datangi Kota/Kabupaten Bandung Selama Sepekan ke Depan
"Kebijakan ini dimulai dengan ASN kementerian/lembaga, namun pihak swasta juga diarahkan untuk harus melakukan kegiatan atau pertemuan di daerah termasuk Bali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata dia.
Kondisi perekonomian Bali benar-benar terpukul, pada kuartal pertama 2021, pertumbuhan ekonomi Bali masih terkoreksi 5,24 persen dibanding pada kuartal IV tahun 2020.