Jadi Komisaris Utama Amartha, Rudiantara Bakal Percepat Digitalisasi Pelaku Usaha Mikro Informal
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia periode 2014-2019 Rudiantara didapuk menjadi Komisaris Utama di perusahaan fintek Amartha.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia periode 2014-2019 Rudiantara didapuk menjadi Komisaris Utama di perusahaan fintek Amartha.
Rudiantara mengaku akan mempercepat digitalisasi pelaku usaha mikro sektor informal di Indonesia.
Menurutnya, Amartha perusahaan fintech yang menciptakan dampak sosial luar biasa karena melayani segmen masyarakat dalam piramida ekonomi terbawah.
Baca juga: Mantan Menkominfo Rudiantara Sebut Obat Corona Dijual Bebas Bulan Agustus, Tak Perlu Pakai Resep
“Saya merasa terhormat dapat bersama-sama dengan Amartha mengakselerasi layanan keuangan untuk unserved (masyarakat yang tidak terlayani) dan underserved (masyarakat yang memiliki akses tapi hanya mempunyai pilihan terbatas).” jelasnya dalam dialog virtual, Senin (19/7/2021).
Dia menjelaskan Amartha telah menyalurkan permodalan usaha untuk perempuan pengusaha mikro di desa dengan nilai pinjaman rata-rata Rp3,6 juta.
Baca juga: Mantan Menkominfo Rudiantara Diangkat Jadi Komisaris Utama Semen Indonesia
Model bisnis dengan sistem online ke offline, menjadi kekuatan Amartha untuk dapat memastikan permodalan yang disalurkan tepat guna untuk kegiatan produktif, dengan memberikan pendampingan dan pelatihan untuk mempercepat transformasi digital di pedesaan.
“Dalam upaya mengakselerasi digitalisasi usaha mikro informal di Indonesia tidak ada jalan lain selain harus mendorong kebijakan keberpihakan. Harapannya teknologi dapat dimanfaatkan usaha mikro, termasuk fintech sebagai enabler," tambah Rudiantara.
Selama pandemi Covid-19, Amartha terus menyalurkan permodalan kepada pelaku usaha mikro guna mendorong pertumbuhan ekonomi di desa.
Secara year on year (yoy) pendanaan Amartha hingga Juni 2021 telah tumbuh mencapai 35 persen.
Permodalan usaha senilai Rp 870 miliar telah disalurkan untuk memberdayakan 203,165 mitra di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Selain itu, Amartha dengan strategi mitigasi dan sistem skor kredit secara konsisten berhasil menjaga angka non performing loan (NPL) di 0,2 persen.
Founder and CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menyampaikan antusiasmenya dalam menyambut Rudiantara sebagai Komisari Utama Amartha.
"Pengalaman matang dari Rudiantara di bidang teknologi diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Amartha dalam mempercepat digitalisasi UKM Informal di Indonesia," tuturnya.