Diajeng Lestari, Wonder Woman Startup yang Antar Para Desainer Lokal ke Kancah Global
Ajeng berhasil membawa startup rintisannya, HIJUP hingga berhasil jadi e-commerce busana muslim pertama asal Indonesia yang mendunia
Editor: Content Writer
Mulanya, Ajeng melakukan kegiatan perusahaan di kantor berukuran 3x3 meter. Untuk mendukungnya dalam bekerja, ia hanya ditemani satu orang admin.
Bahkan, Ajeng juga harus mengurusi banyak hal. Segala tetek bengek dari keperluan desainer, proses administrasi, pemotretan, pengiklanan produk, hingga berhubungan dengan klien dan tenant kerap dilakukannya seorang diri.
Berkat usahanya tersebut, Ajeng berhasil meraup omzet yang memuaskan pada bulan Ramadan tahun 2011, masa-masa awal berdirinya HIJUP. Bahkan, HIJUP sudah berhasil balik modal pada tahun-tahun awal tersebut.
Berbekal keberhasilannya pada satu bulan berdiri, Ajeng mulai melakukan berbagai upaya, termasuk untuk melakukan scale up bisnisnya.
Pada awalnya, tidak ada investor yang berinvestasi di HIJUP. Namun, ia tak menyerah dan gigih mencari investor. Alhasil, ia berhasil mendapatkan pendanaan dari banyak investor besar, sebut saja 500 Startups, Skystar Capital, Fenox Capital, dan lainnya.
Tak hanya berfokus pada persoalan modal, Ajeng juga mengembangkan teknologi yang jadi aspek penting bagi HIJUP. Dengan teknologi, ia dapat melakukan akselerasi proses HIJUP, salah satunya untuk mengumpulkan para tenant.
HIJUP juga membantu para desainer meningkatkan keuntungan dengan jauh lebih efisien dengan peran teknologi.
Tak ketinggalan, para pelanggan pun dapat lebih mudah mencari produk busana muslim idamannya lewat platform HIJUP yang semakin berkembang.
Kini, di tahun kesepuluh HIJUP berdiri, Ajeng berhasil membawa startup ini berlabel unicorn. Pencapaian tersebut tidak lepas dari kegigihan dan fokus Ajeng dalam menjalankan bisnis busana muslim miliknya tersebut.
HIJUP pun sukses jadi kiblat fesyen muslim ternama di Asia Tenggara, bahkan dunia, dengan omzet lebih dari Rp 2 miliar dalam satu bulan pada tahun 2015.
Tangan dingin Ajeng berhasil membawa HIJUP bangkit di setiap masalah. Pada tahun 2019, misalnya, HIJUP saat itu berada di titik terendah, di mana Ajeng dan timnya kewalahan menangani biaya operasional yang semakin membengkak.
Saat itu, HIJUP tidak dapat mengendalikan biaya yang dikeluarkannya. Padahal, HIJUP baru mendapatkan suntikan dana yang cukup besar dari investor. Ajeng pun berfokus untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Syukurlah, selang beberapa waktu kemudian, Ajeng berhasil mengatasi masalah pengeluaran tersebut dan HIJUP kembali back on track dan bertahan hingga kini.
Yuk, ambil peluang dimentori Diajeng Lestari!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.