Pakar Pendidikan Soroti Pentingnya Kemampuan Berbahasa Asing di Industri Ekonomi Kreatif
Menurut dia, fenomena itu menjadi bukti eratnya hubungan antara kemampuan berbahasa asing dengan peluang kesempatan kerja dan berkarya.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Kemudian, mengenali dan mengambil sebanyak mungkin kesempatan yang ada.
Terlepas dari pandangan berbau pragmatis apabila diterapkan dalam situasi normal tersebut, saya juga menerjemahkan strategi ini sebagai dorongan untuk menciptakan sebanyak mungkin peluang usaha baru.
Strategi ini harmonis dengan penegasan UNITAR (United Nations Institute of Training and Research) bahwa ada banyak jalan untuk mengembangkan peluang-peluang baru, yang dinyatakan pada saat organisasi tersebut di tahun 2015 meluncurkan Creative Economy Initiative atau ekonomi kreatif.
Jika dicermati lagi, ekonomi kreatif adalah sektor ekonomi global yang paling dinamis dengan kekuatan transformatif yang kuat untuk pembangunan sosial-ekonomi.
Sesuai namanya, dengan didorong oleh kreativitas, sektor ini berpusat pada produk dan layanan yang mewujudkan konten kreatif, teknologi, nilai-nilai budaya, dan target pasar. Sektor industri ini tidak hanya tumbuh sendiri, tetapi penyebarannya juga membantu mendorong industri lain.
Produk-produk ekonomi kreatif bergantung pada ide, pengetahuan, keterampilan, dan kadangkala, mata pencaharian tradisional.
Dari sinilah kemudian muncul peluang-peluang baru berbasis bahasa asing, mulai dari pendidikan hingga jalan-jalan, mulai dari kreasi konten hingga pariwisata online.
Hal yang tidak mengherankan, karena dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa itu kreativitas dan implikasinya terhadap budaya dan ekonomi di abad 21, metode pendidikan dan pengajaran sedang dan sudah berubah.
Promosi kreativitas dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam pengembangan mata ajar STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) ke STEAM (STEArtsM), dapat dikatakan menjadi bukti peran penting kreativitas dan seni dalam mendukung inovasi.
Implikasi ekonomi kreatif pada pendidikan languagepreneur bagi mahasiswa bahasa adalah memberikan fasilitas dan kesempatan pada mahasiswa untuk mampu “mengemas” semua produk pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang didapatnya menjadi sebuah peluang usaha atau sebuah produk “siap pakai” oleh masyarakat pada pasar tradisional dan pasar digital pada skala lokal maupun internasional.
Pengembangan dan penguatan kapasitas dan keterampilan kerja melalui pendidikan, pembelajaran dan pekerjaan yang bermakna, merupakan kunci kesuksesan ekonomi dan kesejahteraan individu serta eratnya hubungan antar masyarakat.
The Future of Jobs Report 2020 yang bertujuan mengidentifikasi dampak dari dua disrupsi kembar—Revolusi Industri 4.0 dan pandemi Covid-19—dan bagaimanakah kelak keterampilan dan pekerjaan mengadopsi penggunaan teknologi, melaporkan bahwa skills gap tersebut akan terus tinggi.
Hal ini dikarenakan adanya tuntutan keterampilan khusus akibat terjadinya perubahan cara bekerja dan munculnya peluang kerja baru dalam lima tahun mendatang.
Rata-rata, perusahaan memperkirakan sekitar 40% pekerja akan membutuhkan pelatihan ulang, dan 94% pimpinan perusahaan melaporkan bahwa mereka mengharapkan karyawan untuk menguasai keterampilan baru di pekerjaan mereka.