Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pakar Pendidikan Soroti Pentingnya Kemampuan Berbahasa Asing di Industri Ekonomi Kreatif

Menurut dia, fenomena itu menjadi bukti eratnya hubungan antara kemampuan berbahasa asing dengan peluang kesempatan kerja dan berkarya.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pakar Pendidikan Soroti Pentingnya Kemampuan Berbahasa Asing di Industri Ekonomi Kreatif
goodnewsfinland.com
ILUSTRASI bahasa 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Pendidikan Bahasa, Siti Yulidhar Harunasari menyoroti tumbuh suburnya content creator berbasis bahasa asing yang saat ini populer di kalangan anak muda.

Menurut dia, fenomena itu menjadi bukti eratnya hubungan antara kemampuan berbahasa asing dengan peluang kesempatan kerja dan berkarya.

"Lihatlah kesuksesan beberapa YouTuber seperti Naila Farhana, Londo Kampung, Sarah Johnson, Fiki Naki dan lain-lain dalam mengumpulkan subscribers dan viewers," kata dia, dalam keterangannya  pada Rabu (28/7/2021).

Ketua STBA LIA Jakarta itu menilai, mereka semua adalah sedikit dari banyak anak muda yang menginspirasi banyak orang untuk menjadi tempat dan sumber belajar bahasa asing yang tak berbatas waktu, tempat dan biaya, tetapi malah memberi bonus kegembiraan.

Disampaikan dengan gaya khas masing-masing, bahkan tidak jarang mengajak penonton tertawa  bersama atas kekonyolan-kekonyolan yang disengaja, mereka semua memberi angin segar dalam pembelajaran bahasa asing.

Belajar bahasa asing saat ini tidak lagi menjadi monopoli kalangan tertentu saja.

Baca juga: Menaker Ida Yakin Industri Kreatif Mampu Hadapi Tantangan Pandemi COVID-19

Berita Rekomendasi

Siapa saja yang memiliki akses jaringan untuk bergabung dengan sumber belajar terbuka seperti di atas bisa belajar kapan saja dan di mana saja.

Keberhasilannya tentu saja bergantung pada beberapa hal seperti motivasi, disiplin, target yang ingin dicapai dan pemilihan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik si pebelajar.

Namun, besarnya jumlah subscribers belajar bahasa asing berbasis video-sharing seperti Youtube mungkin dapat dijadikan salah satu indikator tingginya minat belajar bahasa asing dari berbagai latar sosial.

Terlepas dari kemudahan dan ketersediaan sumber belajar, dari sini juga tampak bahwa masyarakat sudah menyadari adanya skill gap dalam segala bidang tatkala penguasaan bahasa asing belum menjadi bagian dari kualitas diri mereka.

Dan kekosongan inilah yang harus diisi melalui pengembangan diri untuk merespon kemajuan dan perubahan kebutuhan dalam dunia pendidikan dan dunia kerja.

"Dari fenomena seperti inilah, semangat membangun kewirausahawan berbasis bahasa atau languagepreneur perlu kita dukung," ujarnya.

Dia menjelaskan konsep yang merujuk kepada semakin tingginya kemampuan untuk berbahasa asing, maka semakin besar pula potensi pemerolehan peluang usaha dan bahkan penciptaan usaha ini, sejalan dengan berkembangnya information driven society.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas