PPKM Tak Kunjung Usai, Analis: Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa di Bawah 2 Persen
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 berpotensi tidak sesuai dengan proyeksi Kementerian Keuangan, Bank Indonesia,
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 berpotensi tidak sesuai dengan proyeksi Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan juga lembaga-lembaga internasional.
Hal tersebut disebabkan belum meratanya program vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang masih terus dilakukan, imbas lonjakan kasus aktif Covid-19.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, tidak menutup kemungkinan, ekonomi Indonesia di 2021 tumbuh di bawah 2 persen.
Baca juga: Dirjen Minerba ke Pelaku Usaha Pertambangan: Jangan Pernah Berikan Uang ke Pejabat Pelayanan
Bahkan, tidak menutup kemungkinan masih akan terjadi resesi.
“Dengan tekanan mobilitas akibat pandemi dan pembatasan sosial maka bukan hanya ekonomi diproyeksi tumbuh 3,5 persen tapi ekonomi bisa diproyeksi tumbuh dikisaran -0,5 persen sampai dengan 2 persen,” jelas Bhima kepada Tribunnews, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: PPKM Level 4 Berlanjut, Menko Airlangga: Pemerintah Siapkan Insentif Tambahan
“Ini mempertimbangkan faktor downside risk akibat lambatnya pemulihan ekonomi karena pandemi. Kemungkinan terburuk masih akan terjadi resesi di 2021,” sambungnya.
Sebagai informasi, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, PPKM Darurat akan menahan laju pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021.
Awalnya Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen hingga 5,3 persen.
Kemudian Pemerintah merevisi pertumbuhan ekonomi di 2021 ini berada pada rentang 3,7 persen sampai 4,5 persen.
Sementara Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan akan berada di kisaran 3,8 persen.
Berbeda halnya dengan BI dan Kemenkeu, lembaga asing yakni Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia, menaruh sedikit optimisme dengan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,1 persen.
Sementara International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional, memproyeksikan pertumbuhan berada pada angka 3,9 persen. Masih dalam rentang proyeksi Pemerintah pada 3,7 sampai. 4,5 persen.
Bhima mengungkapkan, target Pemerintah tersebut sangat bergantung pada penanganan pandemi yang hingga sampai saat ini belum kunjung usai.