KKP Tingkatkan Ekspor Produk Perikanan ke Timur Tengah
Nilai impor komoditas perikanan Timur Tengah dalam periode yang sama rata-rata sekitar 2,64 persen dari total nilai impor komoditas perikanan dunia
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong ekspor produk ke sejumlah negara Timur Tengah sebagai pasar potensial.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina memaparkan mitra dagang Timteng memiliki sistem jaminan kesehatan ikan yang sesuai dengan standar internasional yaitu mengacu pada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), FAO (Codex).
"Timur Tengah ini peluang pasar yang perlu kita optimalkan," jelas Rina di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Pemerintah Target 300 Ribu Pelaku UMKM di Jawa Timur Segera Divaksin
Merujuk data International Trade Center (2020), selama periode 2017 – 2019, permintaan rata-rata produk perikanan dari negara-negara Timur Tengah tumbuh sebesar 4,3 persen per tahun.
Nilai impor komoditas perikanan Timur Tengah dalam periode yang sama rata-rata sekitar 2,64 persen dari total nilai impor komoditas perikanan dunia.
Baca juga: Menteri Trenggono Perkuat Sistem Pengawasan Sektor Kelautan dan Perikanan Berbasis Satelit Radar
Pada tahun 2017 nilai impor komoditas perikanan Timur Tengah mencapai 3,05 miliar dolar AS dan tahun 2019 meningkat menjadi 3,32 miliar dolar AS atau sekitar 2,67 persen dari total nilai impor komoditas perikanan dunia.
Hanya saja, ekspor Indonesia ke Timur Tengah masih kalah jauh dibandingkan Thailand yang menguasai 71 persen pasar impor Timur Tengah untuk produk TTC (tuna, tongkol, cakalang).
Dia pun menyebut potensi pasar ikan Timur Tengah yang dapat digarap, diantaranya adalah ikan patin dan ikan tawar lainnya.
"Selama ini yang menguasai pasar Timur Tengah untuk ikan patin adalah Vietnam," katanya.