Bakrie Group Jajaki Ladang Bisnis Baru Berbasis Teknologi Digital
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menapaki bisnis baru di sektor sektor sustainable business berbasis teknologi digital.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menapaki bisnis baru di sektor sektor sustainable business berbasis teknologi digital.
Presiden Direktur BNBR Anindya Bakrie menuturkan ekspansi bisnis ini membuat perseroan tidak hanya dikenal mengerjakan proyek-proyek infrastruktur.
Baca juga: Sebaran Angka Kematian Corona di 34 Provinsi Indonesia, 2 Agustus 2021: Jawa Timur Tertinggi
“Portofolio kami adalah industri manufaktur. Hampir 80 tahun lamanya. Namun kemajuan teknologi dan kondisi pasar yang berubah cepat membuat Bakrie & Brothers kembali menyiapkan manuver baru," ucap pria yang akrab disapa Anin, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Bansos, PKH, dan Beras 10 Kg, Berikut Cara Mencairkannya
Anin menuturkan target utama pelaku usaha saat ini adalah apa yang tertuang di dalam Sustainable Development Goals (SDG).
"Kita juga melihat bagaimana teknologi digital telah menjadi arus utama bisnis di seluruh dunia. BNBR turut berkomitmen untuk mengembangkan sektor sustainable energy dan digital business sebagai bagian dari strategi bisnis di masa depan," jelas dia.
Menurutnya, industrialisasi akan tetap menjadi pilar penting bagi perusahaan ke depan.
Anindya mengakui, pandemi yang berkepanjangan ini berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Namun, secara bertahap perusahaan dapat membalik kinerja negatif.
“Dapat dilihat dari laporan keuangan tengah tahun 2021 yang baru saja kami terbitkan, upaya-upaya efisiensi di berbagai sektor yang kami lakukan sepanjang tahun telah membuahkan hasil yang menggembirakan,” ujarnya.
“Dalam menjalankan efisiensi perusahaan, beberapa cara kami tempuh termasuk langkah-langkah penghematan, penurunan biaya-biaya, hingga penjadwalan ulang pembayaran kewajiban," sambung Anin.
Salah satu indikator perbaikan yang terlihat adalah nilai rugi usaha yang besarannya lebih baik dibandingkan nilai tahun 2020 lalu. Pada tengah tahun 2021 ini, BNBR mencatat rugi bersih sebesar Rp.43 miliar.