Socialpreneur Dinilai Punya Peran Untuk Pengentasan Kemiskinan dan Dorong Pencapaian SDGs
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan Socialpreneur turut mendorong upaya pengentasan kemiskinan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Social entrepreneur kini telah menjadi bagian dari kewirausahaan (entrepreneur), pergeseran ini terjadi saat banyak orang memilih untuk berwirausaha namun tetap mempertimbangkan aspek sosialnya.
Sehingga model bisnis ini tidak hanya memberikan benefit bagi pelaku wirausaha sosial (Sociopreneur atau Socialpreneur), namun juga menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Baca juga: TKDN 81,37 Persen, BPPT Dorong Hilirisasi Alat Radiografi Digital Berbasis AI
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun selama ini memiliki Program Inkubasi di Balai Inkubator Teknologi (BIT) yang bertujuan untuk mematangkan produk teknologi yang didukung fasilitas softwares maupun hardwares, agar memperoleh output teknologi yang siap dikomersialkan.
Sementara Socialpreneur sebenarnya erat kaitannya dengan perusahan rintisan (startup) dan produk teknologi.
Baca juga: BPPT Ajak Industri Kembangkan Generator Oksigen dan Oksigen Konsentrator
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan Socialpreneur turut mendorong upaya pengentasan kemiskinan.
Selain itu jenis usaha ini juga turut berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga: BPPT: 40 Persen Cadangan Energi Panas Bumi Dunia Ada di Indonesia, Baru 8 Persen yang Dimanfaatkan
"Wirausaha sosial atau Socialpreneur dinilai berperan penting dalam mendorong pengentasan kemiskinan, serta berkontribusi untuk SDGs," ujar Hammam, dalam webinar bertajuk 'Pengembangan Startup dan Social Entrepreneurship di Indonesia', Rabu (4/8/2021).
Hammam pun menyebut salah satu pelaku social entrepreneurship yang memiliki misi dalam berbisnis namun tetap mengedepankan upaya pencapaian SDGs melalui beberapa programnya yang berkaitan dengan edukasi hingga perubahan iklim.
"Sociopreneur.id juga merancang program yang berkontribusi pada pencapaian SDGs, khususnya bidang quality education, partnership for goals, design works and economic growth hingga perubahan iklim," kata Hammam.
Oleh karena itu, ia pun berharap agar jenis usaha ini bisa menjadi salah satu upaya baru dalam mengatasi kesenjangan yang terjadi di Indonesia.
"Nah ini saya harapkan akan men-drive kita semua untuk berpikir tentang peran Sociopreneur secara keseluruhan dalam upaya kita mengatasi seluruh kesenjangan, berbagai hambatan dan sumbatan yang membuat kita itu terjebak," jelas Hammam.