Tiga Asosiasi Akuntan Dorong Lingkungan Kerja yang Beragam dan Inklusif
Perusahaan yang menjunjung tinggi keragaman atau dan inklusif dapat mengalami profitabilitas juga secara kinerja perusahaan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Estelita C. Aguirre, Former President AFA menambahkan untuk menciptakan dan menumbuhkan rasa kepemilikan akan lingkungan kerja harus dimulai dari para pemimpin.
Untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, para pemimpin harus membangun hubungan dengan karyawan secara personal.
"Para pemimpin juga harus mengerti apa kebutuhan publik serta mereka harus memiliki IQ dan juga EQ yang mumpuni," kata Estelita.
Baca juga: Ahli Menyebut 3 Hal Ini sebagai Keuntungan dari Transaksi Non Tunai
Ia menambahkan setiap pemangku kepentingan baik dari lingkungan pemerintahan, swasta dan publik harus memastikan bahwa inklusi dan keberagaman menjadi suatu norma.
Inklusi dan keberagaman juga harus dilihat sebagai jalur untuk mendorong inovasi dan perubahan positif di dunia, bukan sebagai formalitas belaka.
Nunuy Nur Afiah, Council Member IAI menjelaskan mengadvokasi dan membangun budaya inklusi dan keberagaman perlu dilakukan oleh setiap pemangku kepentingan dengan beragam cara.
Keterlibatan dan kontribusi semua orang tercermin dalam mempromosikan, mengembangkan, dan melibatkan tim yang beragam, sambil memanfaatkan berbagai perspektif guna menciptakan hasil yang lebih baik di masa depan.
"Lingkungan pemerintahan, organisasi, para profesional bertanggung jawab untuk mempromosikan nilai inklusi dan keberagaman," jelas Nunu.
Baca juga: Terbuka Peluang Akuntan dari Indonesia Belajar dan Berkarir di Kanada
Untuk menggaungkan inklusi di lingkungan kerja, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bersama ASEAN Federation of Accountants (AFA) dan ACCA baru-baru ini menyelenggarakan webinar "Leading in Inclusion, Are You In or Out?".
Hani Karunia menjelaskan tema ini diangkat untuk menjawab tuntutan jaman dan desakan yang berkembang bahwa bisnis harus mencerminkan keragaman masyarakat yang tak ada habisnya, dan menghormati kebutuhan semua kepentingan.
"Isu inklusivitas adalah masalah penting karena dunia begitu kompleks, sangat beragam, dan bisnis yang tidak mencerminkan kenyataan itu akan gagal," kata Hani.