Kisah Sukses Bos Bukit Asam Suryo Eko Hadianto: Tertarik Dunia Tambang Sejak SMA
Menambang hanya merubah rona awal ke dalam perut bumi tapi menghadirkan banyak sekali manfaat.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
Ada cerita unik dalam pengalaman Anda menggeluti tambang?
Ketika orang tambang tidak mempercayai orang matematika bekerja di pertambangan. Itu pengalaman awal yang saya tulis di buku tersebut.
Pada saat itu ada direktur utama saya yang baru dilantik, dia biasanya melakukan kunjungan ke satuan kerja-satuan kerja.
Dia kemudian datang ke ruangan saya yang terdiri dari multidisiplin ilmu karena satuan kerjanya adalah bersifat kajian.
Jadi ada berbagai macam latar belakang ada orang teknik sipil, teknik mesin, ekonomi, teknik industri, tambang, dan geologi. Itu semua berkumpul.
Saat dirut bertanya ke orang latar belakang mesin yang backgroundnya bukan matematika, dia menilai bagus. Begitu juga saat menanyakan kajian ekonomi di tambang.
Namun begitu giliran saya yang berlatar belakang pendidikan matematika sontak mendapat respons berbeda. Dia seakan tak yakin dengan kemampuan saya.
Dia bilang, matematika bisa apa di tambang. Pengalaman itu merupakan yang tidak bisa saya lupakan dan membuat saya ingin membuktikan dan terus belajar.
Kenikmatan apa yang Anda rasakan berkarya di dunia tambang?
Saya memang doyan dengan tantangan. Saya merasa banyak orang mengatakan tambang itu merusak lingkungan. Itu tantangan tersendiri lagi untuk menunjukkan bahwa tambang tidak merusak. Justru tambang berguna bagi lingkungan.
Tambang membangun peradaban, membangun kesejahteraan dan membangun masa depan yang lebih baik. Ini yang ingin kami wujudkan.
Apakah challenge membuktikan tambang berguna sejauh ini sudah terealisasi?
Yang bisa menilai saya sudah berhasil menjawab tantangan tersebut tentu orang lain. Tetapi saya berusaha menunjukkan. Dalam persepsi saya ada ketidakadilan orang menilai tambang.
Bisa dibayangkan menambang hanya merubah rona awal ke dalam perut bumi. Anggaplah tadinya seperti bola kemudian dilobangkan ke dalam. Itu semua orang mencibir merusak lingkungan.