Pandemi Tak Kunjung Usai, Proyeksi Kinerja Akhir Tahun Garuda Indonesia Masih Abu-abu
Manajemen maskapai Garuda Indonesia, masih belum bisa memprediksi proyeksi kinerja Perseroan hingga akhir tahun 2021.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen maskapai Garuda Indonesia, masih belum bisa memprediksi proyeksi kinerja Perseroan hingga akhir tahun 2021.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, hal tersebut akibat ketidakpastian pandemi Covid-19 yang masih sangat tinggi hingga kuartal III-2021.
Baca juga: 10 Bandara Terbaik di Dunia 2021 Versi SkyTrax, Negara Asia Mendominasi
“Kita berulang kali bikin outlook secara internal. Namun situasi pandemi dan penanganan soal pembatasan perjalanan ini membuat kita agak sulit memprediksi keakuratan proyeksi kita,” ucap Irfan dalam paparan kinerja Garuda Indonesia, Jumat (19/8/2021).
Baca juga: Yenny Wahid Pesan Cucu Perusahaan Garuda Indonesia Segera Direstrukturisasi
Irfan kembali menuturkan, apabila Perseroan melakukan proyeksi akhir tahun berbasis keadaan per hari ini, hal tersebut menurutnya terlalu dini.
“Variable terlalu beragam. Kita terlalu khawatir dan juga ragu menyampaikan outlook itu,” paparnya.
Berharap Penerbangan Umrah Kembali Dibuka Oktober 2021
Di sisi lain, Irfan pun berharap, penerbangan umrah pada Oktober 2021 ini dapat kembali dibuka.
Saat ini perusahaan kesulitan untuk memproyeksikan bisnis hingga akhir tahun, karena banyaknya ketidakpastian.
Baca juga: Yenny Wahid: Aset Paling Berharga dari Garuda Adalah Manusianya, Bukan Pesawat
"Kami berharap penerbangan umrah pada Oktober 2021 ini dapat kembali dibuka. Karena hal ini menjadi peluang Garuda Indonesia untuk mendongkrak pendapatan," ucap Irfan saat dikonfirmasi, Jumat (20/8/2021).
Ia juga menyebutkan, penerbangan umrah ini dapat berdampak positif berdampak positif terhadap keuangan perusahaan di tengah pandemi ini.
Baca juga: Garuda Indonesia Bakal Potong Gaji 50 Persen Level Staff hingga Direksi
"Hal ini dapat meningkatkan jumlah penumpang yang saat ini turun signifikan di tengah pandemi Covid-19. Tapi pertanyaannya, apakah akan dibuka pada Oktober 2021 ini," ujar Irfan.
Irfan mempercayai, apabila layanan penerbangan umrah telah dibuka maka dapat membuat pendapatan Garuda Indonesia bergerak cukup jauh karena banyak antrean yang cukup tinggi.
Selain penerbangan umrah, lanjut Irfan, di tengah pandemi ini ada pembatasan mobilitas yang diberlakukan dan membuat perusahaan sulit untuk memprediksi bisnis tahun ini.
"Saya berharap adanya kelonggaran aturan syarat penerbangan yakni menjadi dengan sertifikat vaksin dan surat negatif Covid-19 dari hasil tes antigen," ucap Irfan.