TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malaysia kembali bergabung bersama sembilan Negara Anggota Asean lainnya dalam edisi kedua Asean Online Sale Day (AOSD) 2021 yang diselenggarakan sejak awal hingga Agustus 2021.

Edisi tahun ini diselenggarakan oleh Singapura, Vietnam dan Brunei Darussalam, setelah sukses dengan edisi perdana AOSD di tahun 2020.

AOSD merupakan salah satu inisiatif unggulan di bawah Komite Koordinasi Asean untuk e-Commerce dengan tujuan merayakan Hari Asean yang diadakan setiap tahunnya, pada tanggal 8 Agustus dengan menampilkan potensi pasar e-commerce regional.

Melalui AOSD, Negara-negara Anggota Asean secara kolektif akan mengadakan acara berbelanja online melalui portal khusus di mana setiap Negara Anggota menampilkan bisnis mereka yang telah berpartisipasi di 'paviliun negara' untuk konsumen dari seluruh Negara Anggota Asean dan sekitarnya.

Dimulai pada tahun 2020, AOSD 2020 pertama diakui dalam pertemuan Menteri Ekonomi Asean dan KTT Asean 2020 adalah sebagai titik awal yang baik untuk lebih meningkatkan daya jual lintas batas Asean-ke-Asean dari barang dan jasa Asean yang ditawarkan secara online.

Selama AOSD 2020, para pebisnis Malaysia yang bergabung dalam kampanye ini tercatat 608.696 transaksi dengan melibatkan penjualan dan promosi 46.1127.027 produk dari berbagai kategori seperti produk rumah tangga, fashion dan aksesoris, serta F&B yang menghasilkan omset penjualan sebesar US$24,04 juta untuk satu kali acara kampanye perhari nya.

Partisipasi Malaysia dalam AOSD 2021 juga merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Malaysia External Trade Development Corporatiion (Matrade) untuk memposisikan perusahaan Malaysia di pasar e-commerce global dan menuai peluang bisnis baru di era pandemi Covid-19.

"AOSD 2021 merupakan keterlibatan regional yang penting untuk terus memacu perdagangan antar negara anggota Asean. Matrade Jakarta menargetkan tidak hanya segmen B2C tetapi juga e-commerce B2B lintas batas. Di antara e-marketplace B2B Malaysia yang ditampilkan di AOSD Malaysia Pavilion adalah Buy Malaysia, Minebizs, Dropee dan banyak lagi," kata Trade Commissioner Matrade, Har Man Ahmad.

Lebih lanjut Har Man Ahmad mengatakan bahwa inisiatif ini akan tepat waktu dalam merevitalisasi permintaan barang dan jasa pasca era pandemi.

"Kami berharap melalui platform B2B, kami dapat memfasilitasi lebih banyak sumber inisiatif untuk bisnis produk dan jasa dari Malaysia. Karena sentimen konsumen Indonesia telah meningkat pada Q2 tahun ini dibandingkan dengan Q1, kami yakin bahwa AOSD 2021 akan membawa lebih banyak transaksi secara regional," ujarnya.

Perkembangan e-commerce di Indonesia mulai merambah lintas negara melalui kerjasama dengan beberapa perusahaan ternama.

Promosi e-commerce di Indonesia telah memanfaatkan pasar yang berkembang di Indonesia.

Matrade Jakarta optimis dengan potensi pertumbuhan Indonesia yang akan datang dan saat yang tepat untuk bermitra dan tumbuh bersama dengan Indonesia di Asean.