Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

DKI Jakarta Disebut Darurat Sampah, ITF yang Tertunda Mendesak Direalisasikan

Kondisi persampahan di wilayah DKI Jakarta sudah dalam tahap darurat sehingga membutuhkan solusi secepatnya.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Dewi Agustina
zoom-in DKI Jakarta Disebut Darurat Sampah, ITF yang Tertunda Mendesak Direalisasikan
Istimewa
Ilustrasi pengelolaan sampah. 

Riza mengatakan, setiap harinya, Jakarta menghasilkan 7.800 ton sampah.

Sebagaimana diketahui, TPST Bantargebang diprediksi bakal penuh tahun ini.

"Sekarang disiapkan proses lelang untuk ITF di empat titik. Yakni, di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara," katanya di Jakarta, Minggu (8/8/2021).

Keempat ITF itu, kata Riza, masuk kategori besar. Sebab, mampu mengolah sampah 1.500 - 2.000 ton per hari.

Adapun tempat pengolahan sampah kategori kecil juga sedang dibangun di tingkat kecamatan.

Ilustrasi sampah plastik (Shutterstock)
Ilustrasi sampah plastik (Shutterstock) (Shutterstock)

Terkait dengan itu, Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Kemendagri, Horas Maurits mengatakan ITF perlu didukung sebagai solusi sampah di DKI Jakarta.

Apalagi, kesuksesan ITF DKI Jakarta bisa diikuti kota-kota lain dengan jumlah sampah yang cukup besar.

BERITA TERKAIT

"Kesuksesan ITF DKI akan menjadi brenchmark bagi kota-kota yang lain seperti Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Besaran atau timbunan sampah di kota-kota tersebut cukup besar antara 500-1000 ton per hari yang perlu dicari solusinya," jelasnya.

Dalam webinar tersebut, Hera Nugrahayu memberi apresiasi atas terbitnya Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 26/PMK.07/2021 tentang Dukungan Pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Bagi Pengelolaan Sampah di Daerah.

Dia berharap PMK tersebut semakin meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di daerah yang selama ini mengalami banyak hambatan.

Padahal, antusiasme pengelolaan sampah melalui bank sampah di daerah seringkali berfluktuasi sehingga membutuhkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder terutama komunitas lingkungan untuk edukasi kepada masyarakat.

Saat ini, Pemkot Palangka Raya bersama PT Mountrash Avatar Indonesia (MAI) melakukan edukasi pengelolaan sampah dan aplikasi Mountrash.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas