Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

15 Tahun Rangkul Emak-emak dan UMKM Lewat Bisnis Ayam Goreng Krispi Harga Kaki Lima

Membawa bendera Sabana Fried Chicken, Haji Syamsalis sukses mengembangkan gerai ayam gorengnya dengan konsep kemitraan.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
zoom-in 15 Tahun Rangkul Emak-emak dan UMKM Lewat Bisnis Ayam Goreng Krispi Harga Kaki Lima
IST
Ayam goreng Sabana, resep bisnisnya manjur bertahan belasan tahun dengan konsep kemitraan dengan UMKM. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis ayam goreng harga kaki lima terbukti memiliki segmen pasar tersendiri dengan konsumennya yang terus berkembang hingga saat ini.

Terbukti, dari sebelumnya pasar hanya 1-3 pemain, kini ada belasan gerai ayam goreng krispi branded dengan harga ala kaki lima.

Beberapa merek ini ada yang merambah segmen pasar sedikit di atasnya, dengan menggarap segmen mini resto yang menyediakan layanan dine-in.

Dari belasan merek yang pernah masuk ke pasar dan bertahan di tengah gempuran para pemain baru dan pemodal besar, bisnis ayam goreng krispi yang didirikan oleh Haji Syamsalis, salah satu yang sanggup bertahan hingga kini.

Membawa bendera Sabana Fried Chicken, Haji Syamsalis sukses mengembangkan gerai ayam gorengnya dengan konsep kemitraan.

Outlet ayam goreng renyah ini kini tersebar di ribuan lokasi. Di Jabodetabek, gerai ayam goreng harga Rp 10 ribuan ini mudah ditemukan di berbagai kawasan perumahan.

Baca juga: Waralaba Baba Rafi Ekspansi Pasar ke India

BERITA TERKAIT

Usaha ini cepat berkembang lewat resep waralabanya.

H. Syamsalis, sang founder dan owner Sabana Group mengaku bisnis perusahaannya bisa berkembang hingga 15 tahun karena selalu mengedepankan inovasi produk dan layanan juga ‘keberanian’ memenangkan hati konsumen.

Baca juga: Bisnis Waralaba Makanan Rakyat Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

"Ini adalah pilihan yang wajib diambil di tengah pandemi selama ini, Sabana terus memaksimalkan peran dengan memberdayakan masyarakat sekitar menjadi bagian yang tak terpisahkan dari eksistennya selama 15 tahun ini,” ujarnya, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Industri Waralaba Bantu Ciptakan Konsumsi Domestik

H. Syamsalis menjelaskan, untuk memekarkan bisnisnya di berbagai kota, dia banyak menggandeng mitra UMKM.

Dia mengaku konsep ini akan terus dia jalankan ke depan.

Dia berkolaborasi dengan berbagai pihak demi menggerakkan mitra-mitra UMKM dan memberdayakan masyarakat luas.

“Seperti yang sudah kami lakukan selama 15 tahun ini, kami menggerakkan Ibu-ibu rumah tangga untuk melipat kertas kemasan," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas