RI dan UAE Jalin Kerja Sama Hadapi Tantangan Masa Depan
Untuk itu, kata Lutfi, kesepakatan perdagangan yang komprehensif menjadi penting untuk dilakukan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut penandatanganan persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia - Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) akan mengakselerasi ekonomi kedua negara.
"IUAE-CEPA merupakan kolaborasi dalam mengakselerasi pemulihan pascapandemi Covid-19. Selain itu, menjadi kolaborasi dalam peningkatan penerapan energi terbarukan dan ekonomi digital," kata Lutfi, Jumat (3/9/2021).
Lutfi menjelaskan, Indonesia saat ini sedang bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang industri, dan industri berteknologi tinggi.
Untuk itu, kata Lutfi, kesepakatan perdagangan yang komprehensif menjadi penting untuk dilakukan.
Baca juga: Mendag akan Hadirkan Pusat Jajanan Kuliner dan Cenderamata di DSP Likupang Sulawesi Utara
"Bila IUAE-CEPA dapat dituntaskan segera, maka ini merupakan perjanjian pertama yang dilakukan Indonesia dengan negara-negara Teluk dan yang kedua bagi UEA dengan mitra dagang Asia selain Singapura. UEA menjadi pilar untuk melakukan penetrasi dinegara kawasan teluk, Afrika, dan negara lainnya yang sulit," papar Lutfi.
Dalam bidang perdagangan elektronik dan digital ekonomi, kata Lutfi, kolaborasi IUAE-CEPA akan mengakselerasi pertumbuhan.
"Saat ini Kementerian Perdagangan sedang meningkatkan jumlah UMKM yang beralih ke platform digital. Kerja sama ini dapat mengakselerasi pertumbuhan perdagangan di kawasan dan global," tuturnya.
Pada 2020, total perdagangan Indonesia-UEA tercatat sebesar 2,93 miliar dolar AS, turun 19, 94 persen dari tahun sebelumnya.
Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke UAE sebesar 1,24 miliar dolar AS, sedangkan impor dari UEA sebesar 1,68 miliar dolar AS.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA yaitu minyak kelapa sawit dan turunannya, perhiasan, pipa dan lainnya.
Sementara, komoditas impor dari UEA di antaranya produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan, hidrokarbon asiklis, aluminium, koloid logam mulia, serta polimer propilena.