Wapres: 3 Klaster Harus Dikelola untuk Perbaikan Kesejahteraan Petani Sawit
Indonesia saat ini menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan menguasai 55 persen pasar ekspor.
Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri dan perkebunan kelapa sawit Indonesia memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Indonesia saat ini menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan menguasai 55 persen pasar ekspor.
Menurutnya, petani swadaya merupakan pemain utama di perkebunan kelapa sawit.
Karena itu, pemerintah memandang penting untuk memberikan perhatian khusus kepada perkebunan sawit rakyat, terutama untuk lebih meningkatkan kesejahteraan petani.
“Terdapat setidaknya tiga klaster yang perlu dikelola dengan baik dalam rangka peningkatan nilai tambah dan perbaikan kesejahteraan petani,” kata Wakil Presiden Ma'ruf dalam keterangan Setwapres, Jumat (3/9/2021).
Ketiga klaster tersebut adalah penguatan sektor hulu, penguatan industri hilir, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Sawit Menyumbang Devisa Ekspor 13 Miliar Dolar AS di Masa Pandemi Covid-19
“Penguatan sektor hulu dilakukan melalui pembibitan dan pengelolaan selama masa tanam; peningkatan produktivitas tanaman sawit rakyat; serta tanaman sela dan integrasi dengan ternak atau disebut sebagai pertanian terintegrasi, misalnya integrasi sawit dengan sapi,” urainya.
Baca juga: SPKS Sebut Petani Sawit Belum Merasakan Kemerdekaan di Tengah HUT Ke-76 RI
Wapres menjelaskan, penguatan industri hilir dapat dilakukan melalui penguatan permodalan; pengembangan dan pengelolaan produksi sawit pasca panen; hilirisasi atau pengembangan dan pengolahan produk turunan dengan nilai tambah tinggi; pengembangan pemasaran dan penguatan pasar sawit; serta tetap menjaga harga CPO.
Baca juga: RI Tekankan Uni Eropa untuk Komitmen Bangun Dialog Berimbang Soal Isu Minyak Sawit
“Guna meningkatkan nilai tambah, perkebunan rakyat harus mulai masuk ke industri hilir untuk meningkatkan pendapatan dan peluang pengembangan usaha yang lebih luas. Dalam hal ini, UMKM Sawit merupakan sarana yang tepat bagi perkebunan rakyat untuk masuk ke industri hilir,” imbuhnya.
Wapres melanjutkan yng perlu dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah peningkatan kualitas SDM melalui pembinaan, pelatihan, magang, studi banding, dan konsultasi.
Kemudian, manajemen usaha; serta penguasaan teknologi untuk perbaikan sistem produksi dan kontrol kualitas, pengembangan desain dan rekayasa produk, serta peningkatan efisiensi penggunaan bahan baku, juga pemerataan teknologi untuk pemasaran.
Di kesempatan sama, Wapres menyaksikan panen perdana program Peremajaan Sawit Rakyat di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
Wapres juga menyaksikan hasil kegiatan pengembangan Potensi Santripreneur Berbasis UKMK (Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi) Sawit.