Menteri Teten: Provinsi Lampung Berpeluang Jadi Penyangga Pangan Nasional
Lampung menjadi salah satu provinsi yang punya potensi sangat besar sebagai lumbung pangan nasional.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, komoditas pangan unggulan yang dihasilkan dari Provinsi Lampung dapat menjadi penyangga kebutuhan pangan nasional.
Menurutnya, komoditas seperti gula, kopi, nanas, udang, beras, pisang, cokelat, hingga jagung harus dioptimalkan untuk dikelola dengan baik melalui wadah koperasi.
"Pak Presiden telah memerintahkan kami (para menteri) untuk perkuat sektor pangan. Lampung jadi salah satu provinsi yang punya potensi sangat besar sebagai lumbung pangan nasional," kata Teten dalam acara Pengarahan Model Bisnis Pengembangan Koperasi Sektor Pangan, Rabu (8/9/2021).
"Maka pemerintah fokus membangun infrastruktur juga di Lampung karena kita ingin Lampung jadi pusat pangan nasional. Apalagi Gubernur Lampung ini orang pertanian, jadi cocok dan momentum yang sangat baik," ungkapnya.
Baca juga: Menparekraf Sebut UMKM Kuliner di Jakarta Utara Sumbang 41,5 Persen Lapangan Kerja
Teten menjelaskan Badan Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) telah memberikan peringatan bahwa dunia akan menghadapi ancaman krisis pangan di tahun mendatang.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, BGR Logistics Tambahkan Fitur Untuk Pemasok Sembako
Hal ini menjadikan upaya percepatan pembangunan sektor pangan harus segera dilakukan agar Indonesia tidak masuk dalam fase krisis pangan tersebut.
Baca juga: Faisal Basri : Badan Pangan Nasional Terbentuk, Bulog dan Kemendag Diharapkan Tak Ribut-Ribut Lagi
Dia berharap koperasidi Lampung dapat bergandengan tangan mewujudkan misi tersebut.
Menurut Teten, masalah utama yang dihadapi koperasi di Lampung khususnya yang bergerak di sektor pertanian adalah skala usaha yang masih kecil.
Akibatnya jumlah produksi yang dihasilkan tidak mampu mencapai skala industri.
"Maka konsep korporatisasi petani melalui koperasi adalah jawaban bagaimana petani perorangan yang punya lahan sempit itu dikonsolidasi melalui koperasi agar produknya bisa masuk skala ekonomi," ujar Teten.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.