Lewat Program Aksilerasi III, UKM Diajak Mengakses Program Pengembangan Usaha dari Pemerintah
Di program yang diinisiasi Ninja Xpress ini, para peserta UKM mendapatkan informasi mengenai beragam program pemberdayaan dan pengembangan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Selain BPUM, Kemenkop dan UKM juga menyiapkan program literasi digital, kapasitas produksi, kualitas produk serta akses pasar dalam rangka mendigitalisasi 30 juta UMKM hingga 2024.
Hingga saat ini, perlu 6 juta UMKM masuk digital per tahun guna dapat merealisasikan target.
Layanan bantuan dan pendampingan hukum bagi pelaku usaha mikro dan usaha kecil (LBPH-PUMK) juga disediakan Kemenkop UKM, dengan program strategis seperti, penyuluhan hukum, konsultasi hukum, mediasi, penyusunan dokumen hukum, pendampingan di dalam pengadilan.
Kemenperin di acara Aksilerasi III Ninja Xpress, menyampaikan program dukungan khusus kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar terus berkontribusi bagi perekonomian nasional melalui sejumlah kebijakan.
Antara lain, kebijakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri, penguatan IKM dalam marketplace, katalog sektoral Kemenperin,, serta penggalian kebutuhan atau kompetensi yang dibutuhkan UKM kedepannya (link and match) dengan menyediakan kerja sama yang tepat guna.
Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Dini Hanggandari menyatakan, sektor IKM dan juga mendorong terus gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, target 6000 IKM per tahunnya, hingga 2024.
Hal ini sejalan dengan rencana strategis e-smart IKM Kemenperin 2020 hingga 2024, sebagai salah satu strategi penguatan implementasi Making Indonesia 4.0. E-smart IKM juga menjadi program unggulan Kemenperin dalam membantu produktivitas pelaku IKM atau UKM.
Dini menyatakan, program Bangga Buatan Indonesia di 2021 tengah berusaha menaikkan target hingga 2023.
Melalui BBI, terdapat peningkatan jumlah unit artisan (UMKM/IKM) dari 11,7 juta menjadi 30 juta dan peningkatan permintaan terhadap produk ekonomi kreatif buatan artisan Indonesia.
"Karena BBI akan tersedia di berbagai daerah, maka diharapkan adanya peningkatan peran aktif Pemerintah Daerah, Tops Brands, dan media massa,” ujarnya,
Program Aksilerasi III menghadirkan 7 mentor, yaitu Yoris Sebastian (Creativepreneur & Author), Denny Santoso (Entrepreneur, Speaker Business Consultant, dan Author), Rono Jatmiko (Certified Facebook Trainer), Mollyta (Certified Google Trainer), Christina Lie (Owner of 101 Red 101), Ethika Santi (Head of Sales PT Jobstreet Indonesia), dan Nadjani (Owner Nadjani Indonesia).