Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dibayangi Krisis Energi Dunia, IHSG Berpotensi Melemah Pekan Ini

IHSG pada perdagangan pekan ini berpotensi memasuki fase konsolidasi dan cenderung melemah karena dibayangi sentimen krisis energi dunia. 

Penulis: Yanuar Riezqi Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dibayangi Krisis Energi Dunia, IHSG Berpotensi Melemah Pekan Ini
Tribunnews/Irwan Rismawan
Karyawan mengamati harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini berpotensi memasuki fase konsolidasi dan cenderung melemah karena dibayangi sentimen krisis energi dunia

Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 6.086 hingga 6.174 dan resistance 6.286 sampai 6.300. 

"Pelaku pasar mencermati kenaikan harga komoditas energi dunia akibat permintaan yang naik serta kenaikan inflasi akibat gangguan pasokan," ujar dia melalui risetnya, Senin (4/10/2021). 

Hans menjelaskan, risiko utama pasar keuangan bergeser ke China akibat perkembangan gagal bayar Evergrande dan krisis listrik. 

Selain itu, petunjuk tentang arah kebijakan dari pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed serta kenaikan yield obligasi pemerintah AS juga akan mempengaruhi pergerakan pasar. 

Baca juga: Saham-saham Pilihan Hari Ini di Tengah Potensi Kelesuan IHSG

"Pembahasan plafon utang pemerintah Amerika Serikat akan jadi salah satu sentimen utama di pasar pekan ini," katanya. 

BERITA TERKAIT

Di sisi lain, dia menambahkan, data ekonomi Indonesia cukup baik dengan Purchasing Manager Indeks (PMI) manufaktur Indonesia pada September sudah kembali di angka 52,2 atau zona ekspansi setelah terkontraksi pada Agustus di level 43,2.

Baca juga: Hong Kong Stop Perdagangan Saham China Evergrande

"Hal ini menunjukkan sudah ada ekspansi di sektor industri manufaktur. Aktivitas pertumbuhan ekonomi akan pulih lebih cepat dari yang diperkirakan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas