Wanitai Hamil 6 Bulan Berusaha Kuat Setelah Suaminya Jadi Korban Konflik Lahan Tebu PG Jatitujuh
Nani (26) terlihat tak kuasa menahan air matanya setelah Bupati Majalengka Karna Sobahi mendatanginya.
Editor: Hendra Gunawan
"Kami juga dari Pemerintah Daerah tidak akan lepas tangan untuk ikut membantu keluarga korban.
Apalagi dari dua korban ini, meninggalkan anak-anaknya yang masih usia sekolah," ucapnya.
Sementara itu, Nani istri dari Suhenda mengucapkan terima kasih kepada Bupati Majalengka dan unsur lainnya atas perhatian yang diberikan.
Nani mengaku akan coba menerima kenyataan ini meski merasa sulit.
"Terima kasih Pak Bupati. Insyaallah saya ikhlas," jelas dia.
Informasi yang diterima, korban Suhenda dan Nani telah menikah selama kurang lebih delapan tahun lalu.
Keluarga tersebut telah dikaruniai seorang anak dan sang istri sedang mengandung untuk anak keduanya.
Sementara, korban Yayan meninggalkan 5 orang anak dan seorang istri.
Keduanya kini telah lebih dahulu menghadap Illahi.
Diketahui, perselisihan lahan berujung maut terjadi di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka, Senin (4/10/2021).
Perselisihan itu mengakibatkan terenggutnya nyawa dua warga asal Kabupaten Majalengka bernama Suhenda dan Yayan.
Dua korban sendiri merupakan kelompok dari kemitraan PG Jatitujuh yang berselisih lahan dengan kelompok Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis) Kabupaten Indramayu.
Peristiwa tersebut terjadi di petak 112 wilayah Kerticala, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu sekitar pukul 11.00 WIB kemarin. (Eki Yulianto)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Istri Korban Meninggal dalam Perselisihan Lahan Tebu Sedang Hamil 7 Bulan, Karna Sobahi Ikut Berduka