Menjauhi Harga IPO, Analis: Saham BUKA Masih Akan Tertekan Hingga Pengumuman Kinerja Kuartal III
Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) semakin menjauhi harga yang ditawarkan perseroan ketika penawaran umum perdana saham
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Rachmat menambahkan, pihaknya berupaya untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dengan terus meningkatkan kinerja.
“Karena dari sisi market, ada banyak sekali faktor-faktor yang bergerak dan kami fokus pada yang bisa kami kendalikan,” terangnya dalam paparan publik secara virtual, Selasa (19/10).
Direktur BUKA, Teddy Nuryanto Oetomo juga menuturkan pergerakan saham BUKA di luar kontrol Manajemen dan lebih ditentukan oleh mekanisme pasar. Yang jelas, kini dari BUKA terus mengedepankan performa dari perusahaan.
Baca juga: Platform B2B Ecommerce Misumi-VONA Akomodir Kebutuhan Industri Manufaktur
Terlebih, dengan terlaksananya gelaran IPO pada Agustus lalu diyakini dapat menjadi amunisi tambahan guna mengungkit kinerja ke depannya.
Pada semester pertama tahun ini, kinerja BUKA terpantau mengalami perbaikan. Dimana, Total Processing Value (TPV) perusahaan selama kuartal II-2021 tumbuh 56 persen menjadi Rp 29,4 triliun.
TPV Bukalapak melesat 54 persen di semester I-2021 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Alhasil, TPV Bukalapak sepanjang enam bulan pertama 2021 mencapai 56,7 triliun.
Pertumbuhan TPV Bukalapak didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15 persen dan kenaikan sebesar 34 persen pada Average Transaction Value (ATV) sepanjang semester I-2020 sampai dengan semester I-2021.
Baca juga: Bos Bukalapak: UMKM Sulit Berkembang karena Tidak Miliki Akses Permodalan
Sebanyak 75 persen TPV Bukalapak selama semester I-2021 berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, atau di daerah di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung-warung kecil ritel terus menunjukan pertumbuhan.
Rachmat bilang, mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan perusahaan, di mana TPV Mitra pada kuartal II-2021 dan semester I-2021 masing-masing melesat 237 persen menjadi Rp 14,2 triliun dan 227 persen menjadi Rp 23,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi mitra terhadap TPV Bukalapak meningkat dari 22 persen pada kuartal II-2020 menjadi 48 persen pada kuartal II-2021. ATV mitra pada kuartal I-2021 meningkat sebesar 98 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun 2020. Hal ini ditopang oleh kenaikan pada jumlah produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra
Dari sisi pendapatan, BUKA meraih mendapatkan sebesar Rp 864 miliar atau naik 35% dari periode yang sama tahun sebelumnya. dapun kontribusi mitra Bukalapak terhadap pendapatan perusahaan meningkat dari 12 persen pada kuartal II-2020 menjadi 33% pada kuartal II-2021.
Pada semester I-2021, Bukalapak berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 25,7 persen menjadi Rp 763 miliar dari Rp 1,03 triliun pada semester I-2020.