KCJB Dinilai Membuat Indonesia Memiliki Daya Saing di Mata Dunia
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dinilai dapat menjadi modal untuk Indonesia dalam meningkatkan daya saing di dunia.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dinilai dapat menjadi modal untuk Indonesia dalam meningkatkan daya saing di dunia.
Pasalnya KCJB ini nantinya akan terintegrasi dengan light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dan efisien.
Selain itu, kereta cepat Jakarta-Bandung juga menjadi ikon kebanggan Indonesia karena menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara.
Hal ini secara tidak langsung menjadi magnet bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Baca juga: Usai Terdampak Pandemi, PT KCIC Kebut 237 Titik Pembangunan Kereta Cepat
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah, mengatakan ada banyak pembangunan infrastruktur baru yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
"Manfaat dari pembangunan itu, kata dia, dirasakan masyarakat setelah beberapa lama dibangun dan dioperasikan," ujar Piter, Kamis (21/10/2021).
Piter juga menyebutkan, dengan adanya kereta cepat seperti juga jalan tol maka ada kemudahan yang bisa berdampak baik untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Wagub Jabar Salahkan Proyek KCIC Terkait Banjir di Wilayah Bekasi: Tidak Ada Amdalnya
Kemudian Ia juga menilai, dengan harga tiket KCJB antara Rp 250.000-Rp 350.000 dan perjalanan sekitar 30 menit sampai dengan 40 menit layanan ini akan meningkatkan efisiensi investor dan pelaku usaha.
"Kereta api cepat akan jadi alternatif transportasi yang lebih cepat dan efisien bagi para pelaku bisnis. Proyek ini memang digagas untuk meningkatkan efisiensi bisnis," ujar Piter.
Dalam pembangunan KCJB, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menyiapkan kereta penghubung antara Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung, sehingga penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung tak perlu bermacet-macetan menuju pusat Kota Kembang.
Baca juga: Bupati Bandung Barat Minta KCIC Selesaikan Masalah Banjir di Underpass Padalarang
Selain itu, kereta cepat juga akan diintegrasikan dengan LRT di Stasiun Halim. Di mana nantinya melalui stasiun ini kereta cepat akan membuka koridor hunian baru, seperti di Karawang, untuk kaum millenial yang perlu perumahan murah namun dengan akses yang bagus ke pusat kota.