Layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Terintegrasi dengan Moda Transportasi Lain
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dalam fase awal akan melayani penumpang di empat stasiun yaitu Tegalluar, Padalarang, Karawang dan Memberik
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), dalam fase awal akan melayani penumpang di empat stasiun yaitu Stasiun Tegalluar, Padalarang, Karawang dan Memberik.
Dalam pelayanannya, KCJB ini terintegrasi dengan moda transportasi lainnya untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan mobilitas.
Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyebutkan, nantinya Di Stasiun Hub Padalarang ini akan terjadi konektivitas yang nyaman bagi penumpang KCJB.
"Penumpang KCJB yang ingin langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Cimahi dan Bandung, dapat menggunakan Kereta Api (KA) Feeder yang dilayani oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero)," ucap Dwiyana, Jumat (22/10/2021).
Ia juga menjelaskan, bahwa penambahan Stasiun Hub di Padalarang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Baca juga: Mantan Menkeu: Sudahlah Cut Loss Saja Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
"Salah satunya adalah demografi, komersial dan infrastruktur di area Padalarang yang memadai, dan untuk.menyasar penumpang yang berasal dari Bandung bagian Barat," ujar Dwiyana.
Stasiun KCJB sendiri, lanjut Dwiyana, akan berada di sebelah barat stasiun KA Padalarang. Penumpang yang hendak menggunakan layanan kereta cepat dari Padalarang atau sebaliknya akan disediakan KA Konektivitas menuju stasiun Cimahi dan Bandung.
"Adapun durasi perjalanan dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung adalah 18 menit. Jika berhenti di Stasiun Cimahi maka durasi perjalanan menjadi 22 menit," ucap Dwiyana.
Lebih lanjut Dwiyana mengungkapkan, dalam fase pertama pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini Stasiun Walini belum dimasukkan menjadi stasiun pelayanan dengan mempertimbangkan aspek komersial.
"Penundaan pembangunan ini bukan berarti pengerjaan konstruksi di Walini batal. Namun hanya ditunda sementara waktu dan hingga saat ini, PT KCIC masih terus melakukan percepatan pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif," kata Dwiyana.
Hingga saat ini PT KCIC masih terus melakukan percepatan pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif.
Baca juga: Ekonom Faisal Basri Minta Pemerintah Hentikan Proyek Kereta Cepat, Food Estate, dan Ibu Kota Baru
Ditargetkan Beroperasi pada Akhir 2022
Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi buka suara mengenai progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Saat ini, progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 79 persen.
Terkait hal ini, dia menegaskan bahwa PT KCIC terus melakukan berbagai upaya percepatan untuk menjaga agar target operasional kereta cepat di akhir tahun 2022 bisa terwujud.
Ini sekaligus menjadi jawaban atas banyaknya pertanyaan mengenai kapan Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasi. Jika target tersebut tercapai, maka Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal beroperasi pada akhir tahun 2022.
Baca juga: Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Tak Terjadi di KCJB Saja? Berikut yang Terjadi di Luar Negeri
Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, saat ini PT KCIC bersama konsorsium kontraktor sedang berfokus untuk melakukan percepatan pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif.
Dia mengakui, pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 cukup menghambat proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Pandemi cukup memberikan dampak pada progres pembangunan KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung). Untuk itu fokus kami sekarang ini adalah melakukan percepatan pembangunan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (17/10/2021).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.